kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -4.000   -0,26%
  • USD/IDR 16.195   5,00   0,03%
  • IDX 7.164   1,22   0,02%
  • KOMPAS100 1.070   0,97   0,09%
  • LQ45 838   0,57   0,07%
  • ISSI 216   -0,45   -0,21%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 516   -1,25   -0,24%
  • IDX80 122   0,37   0,31%
  • IDXV30 126   -0,52   -0,42%
  • IDXQ30 143   -0,58   -0,40%

Wall Street Dibuka Berseri Sambut Perdagangan Pertama 2025


Kamis, 02 Januari 2025 / 21:58 WIB
Wall Street Dibuka Berseri Sambut Perdagangan Pertama 2025
ILUSTRASI. People walk around the New York Stock Exchange in New York, U.S., December 29, 2023. REUTERS/Eduardo Munoz/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi pada sesi perdagangan pertama tahun 2025 pada Kamis (2/1).

Di tengah harapan bahwa lanskap politik baru dan penurunan suku bunga akan meningkatkan kinerja korporasi dan ekonomi. 

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 115,9 poin (0,27%) menjadi 42.660,09.

Indeks S&P 500 naik 21,6 poin (0,37%) menjadi 5.903,26 dan Nasdaq Composite bertambah 93,1 poin (0,48%) menjadi 19.403,9. 

Baca Juga: Wall Street Menutup Tahun 2024 Dengan Gemilang, Indeks Utama Naik Double Digit

Pasar Amerika Serikat (AS) mencatatkan kinerja luar biasa pada 2024, ditopang oleh sentiment penurunan suku bunga The Fed untuk pertama kalinya sejak 2020, antusiasme investor terhadap kecerdasan buatan (artificial intelligence), serta ekspektasi keuntungan perusahaan dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump. 

Indeks acuan S&P 500 membukukan periode dua tahun terbaiknya sejak 1997-1998. Meski valuasi ekuitas berada di atas rata-rata jangka panjangnya, proyeksi kenaikan laba perusahaan sebesar 10,67% pada 2025, menurut data LSEG, memberikan justifikasi terhadap harga saham saat ini. 

Broker memproyeksikan S&P 500 mencapai level antara 6.000 hingga 7.000 poin pada tahun ini, lebih tinggi dari penutupan Selasa di 5.881. 

Namun, reli pada 2024 berakhir dengan penurunan bulanan di bulan Desember, karena pasar memperkirakan kebijakan Trump dapat bersifat inflasi dan memperlambat laju pelonggaran kebijakan The Fed tahun ini. 

Meski inflasi masih di atas target 2%, para pedagang memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan bulan ini dan menurunkan biaya pinjaman sekitar 50 basis poin pada akhir tahun, menurut FedWatch Tool dari CME Group. 

Pasar juga mempertimbangkan kemungkinan bahwa pemerintahan baru akan menerbitkan lebih banyak utang untuk membiayai kebijakan-kebijakannya, yang dapat meningkatkan volatilitas pasar.

Baca Juga: Indeks Wall Street Akhir Tahun Dibuka Menguat

Imbal hasil US Treasury bertenor 10 tahun tetap mendekati level tertinggi delapan bulan. 

"Investor berharap skenario yang ideal akan menjadi cerita tahun 2025, dengan janji pajak lebih rendah dan deregulasi di bawah kepemimpinan Trump," kata Susannah Streeter, kepala pasar uang dan modal di Hargreaves Lansdown. 

"Namun, jika ancaman tarif baru memicu perang dagang, pasar bisa kembali bergejolak dan mengganggu kinerja luar biasa pasar saham AS." 

Sementara itu, laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan, klaim pengangguran baru di AS mencapai 211.000 pada pekan lalu, lebih rendah dari perkiraan 222.000 dalam survei ekonom Reuters. 

Estimasi akhir aktivitas manufaktur bulan Desember akan dirilis setelah pasar dibuka, sementara fokus utama minggu depan adalah data pasar tenaga kerja yang lebih komprehensif.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×