kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Dibayangi Perlambatan Aktivitas Manufaktur di Awal Agustus


Senin, 01 Agustus 2022 / 21:30 WIB
Wall Street Dibayangi Perlambatan Aktivitas Manufaktur di Awal Agustus
ILUSTRASI. Wall Street bergerak mixed tipis-tipis di awal Agustus.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak mixed tipis-tipis di awal Agustus. Di tengah optimisme pendapatan emiten, investor menunggu data aktivitas pabrik setelah survei serupa dari China dan Zona Euro memicu kekhawatiran resesi.

Senin (1/8) pukul 21.20 WIB, dow Jones Industrial Average turun 0,21% ke 32.775. Indeks S&P 500 naik 0,12% ke 4.133. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,20% ke 12.413.

S&P 500 dan Nasdaq membukukan persentase kenaikan bulanan terbesar sejak 2020 pada bulan Juli. Kenaikan indeks saham dipicu laporan keuangan emiten yang kuat di kuartal kedua. Pasar saham juga ditopang oleh harapan bahwa Federal Reserve tidak akan lagi agresif menaikkan suku bunga di bulan-bulan mendatang.

Baca Juga: Simak Proyeksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Selasa (2/8) dari Analis Berikut Ini

Optimisme pasar di bulan lalu memudar pada hari ini karena survei menunjukkan pabrik-pabrik di seluruh Asia dan Eropa menghadapi lesunya permintaan global. Pembatasan ketat Covid-19 di China juga turut memperlambat produksi.

Indeks Manajer Pembelian manufaktur Institute of Supply Management diperkirakan menunjukkan aktivitas pabrik Amerika Serikat (AS) melambat pada Juli menjadi 52,0 dari 53,0 pada Juni.

"Manufaktur adalah bagian kecil dari ekonomi AS, tetapi cenderung mengarah pada apa yang nantinya akan Anda lihat dalam data layanan, yang merupakan bagian yang lebih besar dari keseluruhan ekonomi," kata Randy Frederick Managing Director of Trading and Derivatives di Charles Schwab kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 6.968 Hari Ini, BBCA, BBRI, TLKM Net Buy Terbesar ASing

Data aktivitas pabrik akan diikuti oleh laporan pekerjaan bulanan AS pada hari Jumat sebagai sinyal langkah The Fed selanjutnya. Bank sentral AS telah menaikkan suku bunga sebesar 2,25 poin persen sepanjang tahun ini. The Fed berjanji untuk mengambil kebijakan yang berdasarkan pada data di bulan-bulan selanjutnya.

Kekhawatiran resesi telah membebani pasar saham tahun ini. Indeks acuan turun 13,3% karena investor menyesuaikan ekspektasi mereka pada pertumbuhan ekonomi dan keuntungan perusahaan dalam menghadapi kondisi keuangan yang ketat.

Namun, musim pendapatan telah menunjukkan perusahaan jauh lebih tangguh pada kuartal kedua dari yang diperkirakan. Dari 279 perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan kinerja kuartal kedua, 77,8% telah melampaui perkiraan laba, sesuai data Refinitiv. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×