kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Bervariasi, Dow Naik Didorong Peningkatan Pendapatan Ritel


Selasa, 16 Agustus 2022 / 21:36 WIB
Wall Street Bervariasi, Dow Naik Didorong Peningkatan Pendapatan Ritel
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dow bergerak naik pada perdagangan Selasa (16/8), dipicu hasil pendapatan Walmart dan Home Depot mengangkat sektor rite. Sementara penurunan saham pertumbuhan megacap dan tanda-tanda perlambatan ekonomi global membebani langkah Nasdaq dan S&P 500.

Melansir Reuters, pukul 09:41 pagi waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 26,85 poin atau 0,08% pada 33.939,29, S&P 500 turun 5,77 poin atau 0,13% pada 4.291,37, dan Nasdaq Composite turun 55,16 poin atau 0,42 % pada 13.072,89.

Mendorong blue-chip Dow, saham Walmart Inc naik 5,3% karena pengecer terbesar di dunia itu memperkirakan penurunan laba setahun penuh yang lebih kecil dari yang diproyeksikan sebelumnya. Sektor ritel S&P 500 naik 0,5% pada awal perdagangan.

Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Dibuka Turun Saat Laporan Pendapatan Ritel Dimulai

Saham Home Depot Inc naik 1,7% karena melampaui perkiraan untuk penjualan triwulanan setelah permintaan pembangun dan harga yang lebih tinggi.

"Konsumen tampaknya bertahan, meskipun kami terus mengalami inflasi," kata Kim Forrest, kepala investasi di Bokeh Capital Partners Pittsburgh.

"Harga bensin telah turun dan terutama untuk pembeli berpenghasilan rendah, itu menghabiskan banyak pengeluaran mereka."

Banyak saham dengan pertumbuhan tinggi dan teknologi turun tipis karena imbal hasil US Treasury menghentikan kemerosotan dua hari mereka.

Saham Apple Inc dan Nvidia Corp masing-masing turun 0,4% dan 1,1%, karena imbal hasil US Treasury 10-tahun naik menjadi 2,85%.

Meskipun awal tahun yang buruk di tengah kekhawatiran lonjakan harga dan kenaikan suku bunga yang mendorong ekonomi AS ke dalam resesi, Wall Street telah memulihkan beberapa kerugian tajam dalam beberapa pekan terakhir di tengah tanda-tanda bahwa inflasi telah mencapai puncaknya.

Indeks Nasdaq yang sarat teknologi telah memantul hampir 24% dari posisi terendah pertengahan Juni.

Baca Juga: Bursa Asia Ditutup Mixed pada Selasa (16/8), Investor Cermati Pertumbuhan Ekonomi

Sentimen investor masih bearish, tetapi tidak lagi "secara apokaliptik", menurut survei bulanan manajer dana global BofA pada Agustus.

Laporan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan perusahaan Amerika telah menjadi titik terang untuk ekuitas baru-baru ini, dengan 77,6% dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan hasil pada hari Jumat mengalahkan perkiraan analis, menurut data Refinitiv.

Selanjutnya, fokus akan berada pada pendapatan ritel dan data penjualan ritel minggu ini untuk petunjuk lebih lanjut tentang dampak inflasi pada perilaku konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×