kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Bervariasi: Dow dan S&P 500 Ditutup Melemah, Terseret Data Manufaktur


Selasa, 02 April 2024 / 05:09 WIB
Wall Street Bervariasi: Dow dan S&P 500 Ditutup Melemah, Terseret Data Manufaktur
ILUSTRASI. Wall Street ditutup bervariasi dengan dua dari tiga indeks utama melemah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi dengan dua dari tiga indeks utama melemah di perdagangan awal pekan ini. Koreksi pada bursa saham Amerika Serikat (AS) ini terjadi karena terseret kekhawatiran investor mengenai waktu penurunan suku bunga Federal Reserve setelah data manufaktur yang lebih kuat dari perkiraan mendorong imbal hasil US Treasury lebih tinggi.

Senin (1/4), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 240,52 poin atau 0,60% menjadi 39.566,85, indeks S&P 500 melemah 10,58 poin atau 0,20% ke 5.243,77 dan indeks Nasdaq Composite menguat 17,37 poin atau 0,11% ke 16.396,83.

Penguatan Nasdaq sejalan dengan sektor teknologi pada indeks S&P 500 dan indeks semikonduktor yang melonjak 1,2%. 

Sentimen bagi bursa saham AS datang usai Institute for Supply Management (ISM) mengatakan, PMI manufaktur meningkat menjadi 50,3 di bulan lalu. Ini jadi angka tertinggi dan pertama di atas 50 sejak September 2022, dari posisi 47,8 pada bulan Februari. 

Hal ini menunjukkan sektor manufaktur, yang terpukul oleh kenaikan suku bunga, mulai pulih.

Baca Juga: Wall Street Menguat, Data Inflasi Mendukung Harapan Penurunan Suku Bunga

“Jika perekonomian masih cukup kuat dan sekarang data PMI mulai naik, hal itu menunjukkan mungkin ada tekanan kenaikan pada imbal hasil,” kata Keith Lerner, kepala strategi pasar di Truist Wealth di Atlanta.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk tenor acuan 10 tahun dan dua tahun, melonjak ke level tertinggi dalam dua minggu setelah data manufaktur dirilis.

Pasar suku bunga berjangka AS memperkirakan, peluang penurunan suku bunga sebesar 58% pada bulan Juni, turun dari sekitar 64% pada minggu lalu, menurut alat FedWatch CME.

“Kami lebih memilih perekonomian yang lebih kuat dengan penurunan suku bunga yang lebih sedikit dibandingkan perekonomian yang lebih lemah dengan penurunan suku bunga yang lebih banyak, namun, dalam jangka pendek, narasinya telah berubah menjadi sekitar tiga kali penurunan suku bunga,” Lerner menambahkan.

Pejabat penting The Fed – Gubernur Christopher Waller dan Presiden Atlanta Raphael Bostic – mengatakan, preferensi mereka adalah kurang dari tiga pemotongan tahun ini.

Investor akan mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai pemikiran bank sentral AS pada minggu ini, dengan 13 dari 19 pejabat Fed menyampaikan pidatonya.

Selain itu, laporan pekerjaan bulanan AS akan dirilis pada hari Jumat.

Baca Juga: Prediksi IHSG & Rekomendasi Saham Hari Ini (2/4) Setelah Anjlok Awal Pekan

Mayoritas sektor S&P 500 melemah, dengan sektor real estate, layanan kesehatan dan utilitas termasuk yang paling terkena dampaknya. Sektor energi menguat seiring menguatnya harga minyak mentah.

Di antara saham-saham yang mengalami penurunan hari ini, saham AT&T TN tergelincir 0,6% setelah raksasa telekomunikasi AS itu mengumumkan kebocoran data besar-besaran yang berdampak pada pemegang rekening saat ini dan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×