kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.350.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.665   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.272   -2,63   -0,03%
  • KOMPAS100 1.147   -2,68   -0,23%
  • LQ45 828   0,00   0,00%
  • ISSI 290   -1,26   -0,43%
  • IDX30 434   0,97   0,22%
  • IDXHIDIV20 499   3,67   0,74%
  • IDX80 127   -0,55   -0,43%
  • IDXV30 136   -0,78   -0,57%
  • IDXQ30 138   0,41   0,30%

Wall Street berseri, terdorong sentimen rilis laporan keuangan emiten yang cemerlang


Selasa, 15 Oktober 2019 / 21:50 WIB
Wall Street berseri, terdorong sentimen rilis laporan keuangan emiten yang cemerlang
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka menguat pada awal perdagangan Selasa (15/10) didorong rilis kinerja JPMorgan Chase, UnitedHealth dan Johnson&Johnson, sehingga meredakan kekhawatiran tentang dampak perang dagang AS-China yang berkepanjangan terhadap perusahaan AS.

Mengutip Reuters, saham JPMorgan Chase&Co naik 1,7% ke level tertingginya dalam tiga pekan setelah kinerja perusahaan melampaui estimasi.

Baca Juga: Wall Street terseret ketidakpastian setelah negosiasi AS-China

UnitedHealth Doup Inc mencatat kenaikan terbaik dalam tiga tahun, sementara saham Johnson&Johnson mencetak persentase kenaikan harian terbesar sejak Januari.

"Musim laporan pendapatan yang cukup baik dan menandakan masa depan perusahaan baik-baik saja akan meredakan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi dan resesi," jelas Andre Bakhos, direktur pelaksana New Vines Capital LLC seperti dikutip Reuters, Selasa (15/10).

Pada pukul 09.57 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 131,51 poin atau 0,49% ke 26.918,87, S&P 500 naik 13,80 poin atau 0,47% ke 2.979,95 dan Nasdaq Composite naik 36,87 poin atau 0,46% ke 8.085,52.

Baca Juga: Wall Street dibuka flat seiring memudarnya optimisme kesepakatan perdagangan AS-China

Analis memperkirakan kinerja laba kuartalan terburuk dalam tiga tahun untuk perusahaan-perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500, dengan sektor industri yang paling berisiko terhadap sengketa dagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×