kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Wall Street berseri, terdorong sentimen rilis laporan keuangan emiten yang cemerlang


Selasa, 15 Oktober 2019 / 21:50 WIB
Wall Street berseri, terdorong sentimen rilis laporan keuangan emiten yang cemerlang
ILUSTRASI. Bursa AS


Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street dibuka menguat pada awal perdagangan Selasa (15/10) didorong rilis kinerja JPMorgan Chase, UnitedHealth dan Johnson&Johnson, sehingga meredakan kekhawatiran tentang dampak perang dagang AS-China yang berkepanjangan terhadap perusahaan AS.

Mengutip Reuters, saham JPMorgan Chase&Co naik 1,7% ke level tertingginya dalam tiga pekan setelah kinerja perusahaan melampaui estimasi.

Baca Juga: Wall Street terseret ketidakpastian setelah negosiasi AS-China

UnitedHealth Doup Inc mencatat kenaikan terbaik dalam tiga tahun, sementara saham Johnson&Johnson mencetak persentase kenaikan harian terbesar sejak Januari.

"Musim laporan pendapatan yang cukup baik dan menandakan masa depan perusahaan baik-baik saja akan meredakan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi dan resesi," jelas Andre Bakhos, direktur pelaksana New Vines Capital LLC seperti dikutip Reuters, Selasa (15/10).

Pada pukul 09.57 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 131,51 poin atau 0,49% ke 26.918,87, S&P 500 naik 13,80 poin atau 0,47% ke 2.979,95 dan Nasdaq Composite naik 36,87 poin atau 0,46% ke 8.085,52.

Baca Juga: Wall Street dibuka flat seiring memudarnya optimisme kesepakatan perdagangan AS-China

Analis memperkirakan kinerja laba kuartalan terburuk dalam tiga tahun untuk perusahaan-perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500, dengan sektor industri yang paling berisiko terhadap sengketa dagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×