Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat anjlok dalam di awal perdagangan, Wall Street bergerak tipis hingga tutup pasar pekan ini. Laporan penggajian bulan November memicu ekspektasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan jalur kenaikan suku bunganya untuk memerangi inflasi.
Jumat (2/12), Dow Jones Industrial Average menguat 0,10% ke 34.429,88. Indeks S&P 500 turun 0,12% ke 4.071,70. Nasdaq Composite melemah 0,18% ke 11.461,50.
Laporan pekerjaan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) menunjukkan, nonfarm payrolls naik 263.000, di atas ekspektasi 200.000. Sedangkan pertumbuhan upah lebih tinggi bahkan saat kekhawatiran resesi meningkat. Tingkat pengangguran AS tetap tidak berubah, seperti yang diharapkan di 3,7%.
"Pertumbuhan upah berada dalam tren naik sejak Agustus," kata Brian Jacobsen, ahli strategi investasi senior di Allspring Global Investment di Menomonee Falls, Wisconsin kepada Reuters. Dia menambahkan bahwa tren harus berbalik arah agar The Fed merasa nyaman dengan jeda kenaikan suku bunga.
Baca Juga: Wall Street Turun Tajam Jelang Akhir Pekan Saat Data Tenaga Kerja AS Membaik
Investor telah mencari tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja, terutama upah, sebagai pendahulu pendinginan inflasi yang lebih cepat. Kondisi ini akan memungkinkan bank sentral AS untuk memperlambat dan akhirnya menghentikan siklus kenaikan suku bunga saat ini.
Pasar saham AS telah menguat di awal minggu setelah komentar Gubernur Fed Jerome Powell tentang penskalaan kembali kenaikan suku bunga pada awal Desember.
Dalam sepekan, Dow Jones mengakumulasi kenaikan 0,24%. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq masing-masing menguat 1,13% dan 2,09% dalam sepekan.
"Pasar bangkit kembali dari level terendah hari ini. Ini adalah indikasi lain bahwa pasar mencari setidaknya reli musiman Desember," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA di New York. Dia menambahkan, pasar mulai melihat laju kenaikan suku bunga mulai mereda dan menilai pasar saham telah mencapai level terendah.
Baca Juga: IHSG Melemah 0,48% Sepekan, Ini Sebabnya
Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang menetapkan suku bunga akan bertemu pada 13-14 Desember. Pertemuan terakhir tahun ini menunjukkan upaya bank sentral untuk menahan laju inflasi tercepat sejak 1980-an dengan rekor kenaikan suku bunga.
Saham-saham pertumbuhan dan perusahaan teknologi seperti Apple Inc, down dan Amazon tertekan oleh kekhawatiran akan kenaikan suku bunga. Indeks pertumbuhan S&P 500 menurun sementara saham teknologi berkinerja paling buruk di antara 11 sektor utama S&P 500.
Harga saham Ford Motor Co turun karena penjualan kendaraan yang lebih rendah pada November. Sementara harga saham DoorDash Inc lebih rendah setelah RBC menurunkan peringkat saham perusahaan pengiriman makanan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News