Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan di pasar saham Amerika Serikat (AS) masih terjadi. Tiga indeks utama Wall Street turun pada perdagangan kemarin meski tidak sebesar penurunan hari sebelumnya.
Rabu (12/10), Dow Jones Industrial Average turun 0,10% ke 29.210,85. Indeks S&P 500 melemah 0,33% ke 3.577,03. Sdangkan Nasdaq Composite turun 0,09% ke 10.417,10.
Risalah dari pertemuan Federal Reserve terakhir yang dirilis kemarin menunjukkan, pembuat kebijakan setuju bahwa mereka perlu mempertahankan sikap kebijakan yang lebih ketat. Risalah pertemuan September juga menunjukkan banyak pejabat Fed menekankan efek jika tidak untuk menurunkan inflasi.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Rebound Setelah Aksi Jual 5 Hari
Tekanan pasar saham baru-baru ini sebagian terkait dengan meningkatnya kekhawatiran di kalangan investor bahwa kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Fed dapat mendorong ekonomi terbesar dunia itu ke dalam resesi.
Sektor utilitas yang sensitif terhadap suku bunga turun 3,4% sementara real estat turun 1,4%. Kedua sektor memimpin persentase penurunan di antara sektor S&P pada Rabu.
Pejabat Fed dalam pidato baru-baru ini kompak menyatakan komitmen untuk membatasi inflasi dan tetap berada di jalurnya.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Dibuka Lebih Tinggi Setelah Aksi Jual Sebelumnya
"Ada pemahaman sekarang bahwa Fed akan terus berjalan. Pertanyaan untuk pasar adalah di mana transisi dari 75 basis poin menjadi 50 dan 25. Itulah yang menjadi fokus pasar menurut saya," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North Carolina kepada Reuters.
Pada pertemuan September, pejabat Fed menaikkan suku bunga tiga perempat poin persentase untuk ketiga kalinya berturut-turut dalam upaya untuk mendorong inflasi turun dari level tertinggi 40 tahun.
Pasar memantul setelah pembukaan, dengan data sebelumnya menunjukkan kenaikan mengejutkan pada harga produsen September. Indeks harga produsen yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS naik 8,5% dalam 12 bulan hingga September, sedikit lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 8,4%. Namun, angka tersebut lebih rendah dari peningkatan 8,7% di bulan Agustus.
Baca Juga: Inflasi Tak Kunjung Melambat, The Fed Tetap Agresif Kerek Suku Bunga hingga 2023
Laporan Kamis tentang harga konsumen AS dianggap lebih penting dan telah ditunggu-tunggu oleh investor. Rilis data inflasi konsumen ini bersama dengan dimulainya pendapatan kuartal ketiga AS. Beberapa bank besar akan merilis laporan keuangan kuartal ketiga pada hari Jumat.
Di antara gainers, PepsiCo Inc naik 4,2% setelah pembuat minuman ringan menaikkan pendapatan tahunan. Pepsi juga meramalkan keuntungan pada permintaan perusahaan untuk soda dan makanan ringan meskipun ada kenaikan harga.
Harga saham Alcoa Corp melonjak 5,3%. Pemerintahan Biden sedang mempertimbangkan pembatasan impor aluminium Rusia karena memetakan kemungkinan tanggapan terhadap eskalasi militer Moskow di Ukraina.
Baca Juga: IHSG Diramal Rebound pada Kamis (13/10), Saham-saham Ini Bisa Dilirik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News