kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,91   8,27   0.89%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street anjlok setelah The Fed memangkas bunga, kenapa?


Rabu, 04 Maret 2020 / 06:07 WIB
Wall Street anjlok setelah The Fed memangkas bunga, kenapa?


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street malah melorot setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points secara mendadak.

Selasa (3/3), Dow Jones Industrial Average turun 2,94% ke 25.917,41. Indeks S&P 500 melorot 2,81% ke 3.003,37. Sedangkan Nasdaq Composite anjlok 2,99% ke 8.684,09.

Padahal, sebagian besar bursa saham Eropa kemarin malah menguat. Sebagian besar bursa saham Asia pun menguat, kecuali Nikkei yang turun 1,22% dan Hang Seng sebesar 0,03%.

Baca Juga: Market masih panik pasca pemangkasan suku bunga The Fed, ini sejumlah buktinya

Pemangkasan suku bunga The Fed ini merupakan pemangkasan pertama kalinya sejak krisis finansial 2008 lalu. Pemangkasan suku bunga acuan ini menekankan kekhawatiran bank sentral atas penyebaran virus corona.

Federal Reserve menggunting suku bunga ini di luar jadwal rutin pertemuan FOMC yang baru akan berlangsung 17-18 Maret. Pasar saham sempat naik lebih dari 1% tapi turun lagi. Para trader tidak yakin mengguyur dana di pasar finansial bisa menyelesaikan masalah utama, yakni penurunan aktivitas bisnis karena para pekerja dan konsumen tetap tinggal di rumah.

"Pemangkasan ini menggarisbawahi besarnya masalah yang dihadapi ekonomi global," kata Peter Kenny, pendiri Kenny's Commentary LLC dan Strategic Board Solutions LLC kepada Reuters.

Baca Juga: Mengejutkan! The Fed cukur bunga 50 bps, pemotongan terbesar sejak 2008

Kenny menambahkan, secara normal, pasar akan menyambut penurunan suku bunga dan berharap adanya penurunan ini. "Tapi setelah ada pemangkasan, pertanyaan yang muncul adalah, apa yang terjadi selanjutnya?" kata dia.

Wall Street pekan lalu mencetak penurunan mingguan terbesar sejak krisis finansial. Bursa saham AS ini mulai menanjak di hari Senin. Tapi, turun dalam lagi di hari Selasa.

"Ada kekhawatiran yang nyata bahwa kondisi akan memburuk dan tidak ada gunanya menunggu kekhawatiran ini terealisasi," kata Jim Bianco, presiden Bianco Research mengomentari pemangkasan suku bunga. Dia menambahkan bahwa jika pemangkasan ini gagal menahan pemburukan, bank sentral bisa menaikkan lagi suku bunga.

Per Rabu (4/3) pukul 3.53 WIB, total kasus virus corona terkonfirmasi mencapai 92.818. Sebanyak 3.159 orang meninggal dan total 48.201 orang sembuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×