kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Wall St Rabu (2/10): S&P 500 Ditutup Flat, Fokus Data Pekerjaan AS dan Timur Tengah


Kamis, 03 Oktober 2024 / 05:29 WIB
Wall St Rabu (2/10): S&P 500 Ditutup Flat, Fokus Data Pekerjaan AS dan Timur Tengah
ILUSTRASI. Wall Street. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 berakhir hampir tidak berubah pada hari Rabu (2/10), dengan saham-saham teknologi mengalami kenaikan.

Namun investor tetap cemas akibat ketegangan di Timur Tengah dan menunggu data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis pekan ini.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,55 poin atau 0,09% menjadi 42.196,52.

Indeks S&P 500 naik 0,79 poin, atau 0,01%, menjadi 5.709,54, dan Nasdaq Composite menguat 14,76 poin, atau 0,08%, menjadi 17.925,12.

Baca Juga: Wall Street Bergerak di Sekitar Level Terendah Dalam Dua Pekan, Rabu (2/10)

Saham Nvidia naik 1,6%, membantu mengangkat indeks teknologi S&P 500. Namun, saham Tesla turun 3,5% setelah perusahaan mobil listrik tersebut melaporkan pengiriman kendaraan kuartal ketiga di bawah perkiraan.

Investor memantau berita Timur Tengah setelah Israel dan Amerika Serikat berjanji akan melakukan serangan balasan menyusul serangan Iran terhadap Israel pada hari Selasa.

Presiden AS, Joe Biden mengatakan bahwa ia tidak akan mendukung serangan Israel terhadap situs nuklir Iran sebagai respons terhadap serangan misil tersebut dan mendesak Israel untuk bertindak secara "proporsional."

Data yang dirilis pada hari Rabu pagi menunjukkan bahwa payroll swasta AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September, yang merupakan bukti lebih lanjut bahwa pasar tenaga kerja tidak memburuk.

Baca Juga: Klaim Amerika: Kapal Perang AS Bantu Mencegat Rudal Iran yang Menyerang Israel

Investor tetap fokus pada data non-farm payrolls bulan September yang akan dirilis pada hari Jumat (4/10). Sementara data klaim pengangguran AS akan keluar pada hari Kamis (3/10).

"Kami akan mendapatkan laporan pekerjaan pada hari Jumat, dan musim laporan pendapatan dimulai akhir pekan depan," kata Michael O'Rourke, Chief Market Strategist di JonesTrading, Stamford, Connecticut.

"Kami mendekati rekor tertinggi, dan kami tahu bahwa The Fed bersikap akomodatif. Sebelum mendorong saham ke level tertinggi baru, investor ingin mendengar komentar positif dari perusahaan. Orang-orang menyukai kebijakan dovish The Fed dan mereka hanya menunggu alasan lain untuk mendorong harga lebih tinggi."

Pasar mengakhiri bulan September dengan keuntungan besar setelah The Fed memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya dengan pemotongan suku bunga yang tidak biasa sebesar 50 basis poin untuk menopang pasar tenaga kerja. Sejauh tahun ini, S&P 500 telah naik 19,7%.

Baca Juga: Harga Minyak Melonjak Lebih dari 2% Akibat Ketegangan di Timur Tengah

Peluang pengurangan suku bunga sebesar seperempat poin persentase pada pertemuan The Fed bulan November mencapai 65,7%, naik dari 42,6% sepekan lalu, menurut CME Group's FedWatch Tool.

JPMorgan Chase dan bank-bank besar lainnya akan memulai musim laporan pendapatan kuartal ketiga S&P 500 pada 11 Oktober.

Sementara itu, aksi mogok 45.000 pekerja pelabuhan yang menghentikan pengiriman di pelabuhan Pantai Timur dan Pantai Teluk AS memasuki hari kedua pada hari Rabu tanpa ada negosiasi yang dijadwalkan antara kedua belah pihak, menurut sumber yang dilaporkan oleh Reuters.

Mogok pekerja pelabuhan ini diperkirakan merugikan ekonomi sekitar $5 miliar per hari, menurut estimasi analis JPMorgan.

Baca Juga: Nikkei Jepang Anjlok, Eskalasi Konflik di Timur Tengah Membebani Sentimen Risiko

Di antara saham yang menurun, Nike turun 6,8% setelah produsen alas kaki dan pakaian olahraga tersebut menarik perkiraan pendapatan tahunan mereka saat seorang CEO baru akan mengambil alih.

Saham Humana Inc turun 11,8% setelah perusahaan asuransi kesehatan tersebut menyatakan bahwa mereka memperkirakan penurunan pendaftaran di program Medicare Advantage terbaik mereka untuk orang berusia 65 tahun ke atas pada tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×