Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street dibuka lebih tinggi pada hari Kamis (8/8). Kenaikan Wall Street didukung oleh data pekerjaan yang lebih baik dari perkiraan sehingga meredakan kekhawatiran perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS).
Kamis (8/8) pukul 20.45 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,99% ke 39.109. Indeks S&P 500 menguat 0,95% ke 5.248. Nasdaq Composite menguat 0,82% ke 16.328.
Laporan Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis hari ini menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran mencapai 233.000 untuk minggu yang berakhir pada tanggal 3 Agustus. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan dengan perkiraan 240.000 menurut para ekonom yang disurvei oleh Reuters.
Saham megacap dan saham pertumbuhan naik dalam perdagangan prapasar. Wall Street berusaha untuk stabil setelah jatuh bebas pada hari Senin karena data tenaga kerja yang mengecewakan minggu lalu memicu kekhawatiran akan potensi resesi.
"Sejak laporan pekerjaan pada hari Jumat, semua orang merasa khawatir tentang resesi. Klaim datang lebih rendah dari yang diharapkan, mengurangi sebagian ketakutan bahwa pasar tenaga kerja benar-benar terpuruk," kata Thomas Hayes, Chairman di Great Hill Capital LLC kepada Reuters.
Baca Juga: Minat Investor di Pasar Modal Diperkirakan Bakal Naik di Semester II 2024
"Kita memiliki ekonomi yang cukup kuat dan tidak akan terjadi resesi dalam waktu dekat, jadi kita bisa menunggu beberapa minggu lagi untuk pemangkasan pertama terakhir dari Fed," imbuh Hayes.
Pasar uang saat ini melihat peluang sebesar 70,5% dari pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh Federal Reserve pada bulan September. FedWatch Tool milik CME juga memperkirakan kemungkinan dua kali pemangkasan lagi hingga akhir tahun 2024.
Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun naik sedikit setelah data klaim pengangguran.
Pasar global masih pulih dari penurunan awal minggu ini di tengah meningkatnya volatilitas. Senin (5/8) lalu, JPMorgan menaikkan peluang resesi AS pada akhir tahun ini menjadi 35% dari 25%, dengan alasan meredanya tekanan pasar tenaga kerja.
Nasdaq ditutup 1% lebih rendah pada sesi sebelumnya, karena saham teknologi kehilangan tenaga setelah rebound singkat menyusul kemerosotan saham global, dan permintaan yang lemah dalam lelang Treasury 10 tahun.
Pasar sekarang akan fokus pada komentar dari Presiden Richmond Fed Thomas Barkin, yang akan berpidato pada pukul 3.00 WIB Jumat dini hari nanti untuk petunjuk apa pun tentang langkah bank sentral AS selanjutnya.
Indeks Volatilitas Pasar CBOE, yang juga dikenal sebagai "pengukur rasa takut" Wall Street, berada pada 25,82 poin, naik dari level terendah hari Rabu sebesar 21,97.
Baca Juga: IHSG Melemah ke 7.195 Hari Ini (8/8), BMRI, BBCA, ASII Paling Banyak Net Buy Asing
Di sisi pendapatan, Eli Lilly melonjak 12,7% setelah produsen obat ini menaikkan perkiraan laba tahunannya. Penjualan obat penurun berat badan populernya Zepbound melampaui US$ 1 miliar untuk pertama kalinya dalam satu kuartal.
Bumble memangkas perkiraan pertumbuhan pendapatan tahunannya. Langkah ini memicu kekhawatiran tentang rencana pertumbuhan operator aplikasi kencan tersebut, sehingga sahamnya turun 40,6% dalam perdagangan prapasar. Saingannya Match Group juga turun 2,8%.
Harga saham Warner Bros Discovery turun 10,3% setelah menurunkan nilai aset TV-nya karena ketidakpastian biaya dari distributor kabel dan satelit serta pembaruan hak siar olahraga.
Harga saham Monster Beverage turun 6,6% setelah pembuat minuman berenergi itu gagal memenuhi ekspektasi pasar untuk penjualan kuartal kedua. Konsumen yang sadar anggaran membatasi pengeluaran.
Harga saham Robinhood naik 7,7% setelah aplikasi perdagangan ritel ini mengalahkan ekspektasi Wall Street untuk pendapatan kuartal kedua. Minat terhadap saham meme dan mata uang kripto melonjak dan Robinhood mengatakan terus memperoleh pangsa pasar perdagangan ritel dari para pesaingnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News