kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.454   4,00   0,02%
  • IDX 8.025   67,48   0,85%
  • KOMPAS100 1.124   9,97   0,90%
  • LQ45 815   8,29   1,03%
  • ISSI 276   2,50   0,91%
  • IDX30 424   4,41   1,05%
  • IDXHIDIV20 490   3,80   0,78%
  • IDX80 123   1,15   0,94%
  • IDXV30 134   1,41   1,07%
  • IDXQ30 137   0,82   0,60%

Walau Sudah Restrukturisasi, Analis Sebut Emiten-Emiten Ini Risikonya Masih Besar


Selasa, 09 Agustus 2022 / 21:26 WIB
Walau Sudah Restrukturisasi, Analis Sebut Emiten-Emiten Ini Risikonya Masih Besar
ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Walau Sudah Restrukturisasi, Analis Sebut Emiten-Emiten Ini Risikonya Masih Besar


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Beberapa emiten telah menyelesaikan restrukturisasi. Walaupun begitu, analis menilai masih membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk memulihkan kinerjanya.

Adapun beberapa emiten yang telah menyelesaikan restrukturisasi, antara lain PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Modernland Realty Tbk (MDLN), PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA), dan PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menilai, butuh suplemen khusus dari perseroan dari sisi strategi untuk kembali meningkatkan kinerja.

"Sebab tidak mudah mengembalikan kepercayaan investor yang sudah runtuh, melainkan dengan pembuktian," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (8/8).

Baca Juga: Laba Bersih Indika Energy (INDY) Melejit di Semester I-2022, Ini Faktor Pendorongnya

Lanjutnya, apalagi beberapa saham tersebut kebanyakan punya track record default di surat utang maupun produk sekuritisasi KIK EBA. Menurutnya, hal ini akan memberatkan kepercayaan untuk pulih.

"Karena kepercayaan tidak diberikan tapi di lahirkan. Oleh sebab itu kami berharap bahwa setelah di restrukturisasi, kinerja perusahaan segera membaik, meskipun membutuhkan waktu," katanya.

 

Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menambahkan, secara prospek tentu masih ada. Dirinya mencontohkan saham AISA yang menunjukan kenaikan harga.

Baca Juga: Sarana Menara Nusantara (TOWR) akan Akuisisi Fiber Optik Alita, Ini Prospek Sahamnya

Berdasarkan data RTI, harga saham AISA ditutup menguat 3,42% ke level Rp 151. Sementara sebulan terakhir, harga sahamnya naik 6,34%.

Walaupun begitu, Wawan menegaskan agar investor benar-benar memahami fundamental bisnis masing-masing perusahaan. "Sebab jika mengharapkan kembali seperti sebelum level restrukturisasi itu butuh waktu yang sangat panjang sehingga risikonya besar," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×