kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wajah bursa Asia mixed, Nikkei merah karena BOJ


Senin, 01 Agustus 2016 / 08:21 WIB
Wajah bursa Asia mixed, Nikkei merah karena BOJ


Sumber: CNBC,Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Wajah bursa Asia tampak beragam pada transaksi perdagangan awal pekan ini (1/8). Pagi ini pukul 08.12 waktu Hong Kong, data CNBC menunjukkan, indeks Nikkei 225 Stock Average tergerus 1,18%. Sedangkan indeks Topix turun 1,4%.

Sementara, sejumlah indeks acuan regional lainnya tampak bergerak positif. Indeks ASX 200 Australia naik 0,3% disokong sektor bahan baku dan energi. Sedangkan indeks Kospi naik 0,63%.

Bursa Jepang tak bertenaga setelah mata uang yen perkasa akibat kekecewaan investor terhadap kebijakan Bank of Japan pada akhir pekan lalu. Sekadar informasi, pagi ini, nilai tukar yen berada di level 102,34 per dollar AS. Sebagai perbandingan, pada pekan sebelumnya, nilai tukar yen berada di posisi 104 dan 106.

Sekadar menyegarkan ingatan, pada Jumat lalu, Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menjelaskan, bank sentral akan meningkatkan pembelian exchange traded fund (ETF) namun tetap mempertahankan suku bunga acuannya. Pengumuman kebijakan itu telah menyebabkan posisi yen perkasa terhadap si hijau.

"Rendahnya nilai stimulus dari BOJ membuat market yang berharap banyak dari PM Shinzo Abe merasa kecewa. Secara keseluruhan, kami tetap mencemaskan dampak pengetatan kebijakan AS, namun itu bisa diimbangi dengan paket stimulus yang signifikan dari Jepang esok hari," papar Michael McCarthy, market strategist CMC Markets Asia Pacific Pty di Sydney kepada Bloomberg.

Sedangkan indeks dollar AS diperdagangkan di posisi 95,648 terhadap keranjang mata uang utama dunia. Pada pekan lalu, indeks dollar berada di level 97,000.

"Sepekan terakhir merupakan pekan yang brutal bagi dollar AS. Data ekonomi AS yang mengecewakan pada Jumat lalu memainkan peranan besar dalam pelemahan dollar," jelas Kathy Lien, managing director of foreign exchange strategy BK Asset Management kepada CNBC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×