Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Data ekonomi Eropa gagal mengangkat EUR di hadapan GBP. Pasangan EUR/GBP pun bergerak sempit lantaran menanti hasil Brexit.
Mengutip Bloomberg, Rabu (15/6) pukul 18.46 WIB, pasangan EUR/GBP tergerus 0,32% ke level 0,79148 dibanding sehari sebelumnya.
Albertus Christian, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menyatakan, pasangan EUR/GBP bergerak sempit lantaran investor masih wait and see terhadap isu Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Baik GBP maupun EUR akan terkena dampak negatif jika Brexit benar - benar terjadi. "Poundsterling lebih stabil dibanding EUR karena data ekonomi Inggris positif," ujarnya.
Angka klaim pengangguran Inggris bulan Mei turun menjadi minus 400 dari bulan sebelumnya yang bertambah 6.400. Lalu data Average Earnings Index di level 2% lebih baik dari proyeksi 1,7% dan Unemployment Rate turun ke angka 5% dari sebelumnya 5,1%. Angka inflasi Inggris bulan Mei juga masih stabil di angka 0,3% sehingga turut memberi dorongan pada GBP.
Di sisi lain, data ekonomi Eropa sebenarnya juga positif. Neraca perdagangan bulan April mengalami surplus € 28 miliar atau naik dari sebelumnya € 23,7 miliar.
Sayangnya, data tersebut memang tidak memberi dampak signifikan pada pergerakan EUR. "EUR/GBP juga mengalami koreksi teknikal setelah tiga hari menguat," imbuh Christian.
Dugaan Christian, EUR/GBP akan melanjutkan pelemahannya meski tren jangka panjang masih menguat. EUR menanti data inflasi Eropa bulan Mei dengan prediksi tetap di angka minus 0,1%. Sedangkan sterling menanti pengumuman suku bunga serta outlook kebijakan ekonomi Bank Sentral Inggris (BOE).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News