Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah menunjukkan keperkasaannya pada transaksi hari ini (23/10). Mengutip data Bloomberg, mata uang Garuda mencatatkan penguatan sebesar 4,2% menjadi 10.814 per dollar AS dari posisi penutupan kemarin di level 11.291 per dollar.
Salah satu faktor yang mengerek kinerja rupiah adalah spekulasi pelaku pasar bahwa bank sentral AS akan menunda penggelontoran stimulusnya hingga tahun depan. Spekulasi ini didasarkan pada data tenaga kerja AS yang pertumbuhannya melambat di bawah konsensus pelaku pasar.
"Saat ini pelaku pasar memfokuskan perhatian mereka pada nilai yield surat utang Indonesia karena kecemasan akan pemangkasan stimulus the Fed sudah mereda," jelas Mika Martumpal, head of treasury research and strategy PT Bank CIMB Niaga di Jakarta kepada Bloomberg.
Sementara itu, kontrak forward rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan menguat 0,8% menjadi 10.850, yang merupakan level paling kuat sejak 19 September lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Rupiah terpengaruh data tenaga kerja AS
SUN valas segera dijual di pasar lokal
Inilah lima topik penting hari ini!
