Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Berikut adalah sejumlah topik penting yang dirangkum KONTAN hari ini:
- Tekanan jual investor asing semakin kuat
Tekanan jual investor asing mewarnai perdagangan bursa saham, kemarin. Pemodal asing mencatatkan net sell hingga Rp 1,11 triliun. Akibatnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 1,43% ke 4.512,74.
Boleh jadi, dana asing cabut dari bursa, karena di perdagangan bursa, kemarin, marak aksi crossing saham di pasar negosiasi. Terdapat transaksi tutup sendiri atas tiga saham emiten dengan nilai cukup besar. Yakni, crossing saham PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) senilai Rp 469 miliar, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan total transaksi senilai Rp 488,4 miliar, dan saham PT MNC Land Tbk (KPIG) senilai transaksi Rp 640,2 miliar.
- Aturan wajib membagi dividen belum jadi
Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal mengeluarkan beleid yang mewajibkan emiten membagi dividen tunai kepada para pemegang saham. Semula, beleid itu akan terbit dan berlaku pada akhir tahun ini. Namun, para pemegang saham mesti bersabar karena rencana tersebut tak terealisasi di akhir tahun ini.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Bursa Efek Indonesia (BEI), Samsul Hidayat mengatakan, sampai saat ini, pihaknya bahkan belum melakukan kajian soal beleid kewajiban pembagian dividen tersebut. "Jadi, sampai sekarang belum ada perkembangan," ujarnya, kepada KONTAN, Minggu, (20/10).
Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen pernah menyatakan bahwa aturan ini akan mewajibkan emiten untuk membagikan dividen jika telah mencetak untung, paling tidak dalam dua tahun berturut-turut. BEI pun akan mengkategorikan emiten dengan melihat kondisi keuangan mereka, memungkinkan atau tidak emiten tersebut untuk membagi dividen ke pemegang saham.
- Posisi rupiah
Setelah menguat, kurs rupiah anjlok. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Selasa (22/10), menguat 4,03% menjadi 11.291 dibandingkan sehari sebelumnya. Sebaliknya, dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) malah ditutup melemah 0,10% menjadi 11.341.
Rully Arya Wisnubroto, analis pasar uang Bank Mandiri mengatakan, rupiah mendapatkan banyak tekanan dari arus modal keluar (net sell) asing dari pasar saham domestik yang mencapai Rp 1 triliun.
- Posisi IHSG
Setelah beberapa hari menguat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali masuk zona merah. Selasa (22/10), IHSG ditutup melemah 1,43% ke level 4.512,74. Sementara indeks MSCI Asia Pacific turun tipis ke 143,62.
Christandi Rheza Mihardja, analis Sinarmas Sekuritas memprediksi, IHSG akan bergerak bervariasi di rentang support 4.484 dan resistance 4.550, Rabu ini (23/10). Data dan perkembangan ekonomi terbaru dari Amerika Serikat (AS) tetap menjadi sentimen yang bakal menentukan pergerakan indeks.
- Posisi Wall Street
Adanya spekulasi bahwa rendahnya pertumbuhan ketersediaan tenaga kerja di AS akan mendorong the Federal Reserve mempertahankan stimulusnya menjadi faktor pendongkrak Wall Street tadi malam (22/10).
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 kembali menorehkan rekor baru dengan naik 0,6% menjadi 1.754,67. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,5% menjadi 15.467,66. Transaksi tadi malam melibatkan 6,9 miliar saham. Angka tersebut 17% lebih tinggi ketimbang transaksi rata-rata tiga bulanan.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni Whirpool Corp yang naik 12%, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc naik 3,8%, dan Apple Inc turun 0,3%. Sementara, Netflix Inc turun 9,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News