Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Hasil akuisisi PT Benakat Integra Tbk (BIPI) atas PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI) menghasilkan kinerja fantastis. Bahkan, bottom line BIPI untuk tahun buku 2013 meroket hingga ribuan persen.
Berdasarkan rilis keuangan BIPI belum lama ini, manajemen membukukan laba bersih sebesar US$ 55 juta. Selisihnya jika dibandingkan dengan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya mencapai US$ 54 juta. Dengan kata lain, laba bersih BIPI tahun lalu meroket hingga 5.886%.
Kenaikan itu dipicu oleh kenaikan pendapatan BIPI pasca perusahaan infrastruktur jasa tambang tersebut. Pendapatan BIPI tahun 2013 tercatat sebesar US$ 190,59 juta, lompat 400,76% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 38,06 juta.
Sementara itu, beban pokok pendapatan naik tetapi tidak sebesar pertumbuhan pendapatan yakni 222,76% menjadi US$81,11 juta dari US$25,13 juta. Selanjutnya, laba kotor perseroan melonjak 746,71% menjadi US$109,48 juta dari US$12,93 juta.
Mengingatkan saja, dulu BIPI resmi berganti nama pada 2 Oktober 2013 seiring dengan tuntasnya proses akuisisi AMI. Perubahan anggaran dasar itu sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM dalam keputusannya No.AHU-53824.AH.01.02.Tahun 2013 pada 24 Oktober 2013.
Dengan perubahan nama tersebut maka bisnis utama BIPI juga berubah dari semula eksplorasi minyak dan gas menjadi logistik dan infrastruktur energi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News