Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) ternyata tak hanya melepas saham PT Elnusa Tbk (ELSA) ke konsorsium Dana Pensiun (Dapen) PT Pertamina (Persero). Wendy Marthen, Sekretaris Perusahaan BIPI menuturkan, pihaknya sejatinya menguasai 37,67% saham ELSA.
Saham itu diakusisi BIPI pada tahun 2010 silam. Nah, saat ini, BIPI ternyata me-repo sekitar 13% saham ELSA ke beberapa pihak. "Seluruh kepemilikan itu kita jual, yaitu sekitar 24% ke dapen pertamina, sisanya ke pihak yang terlibat perjanjian repo," kata Wendy kepada KONTAN, Selasa (1/4).
Seperti diketahui, BIPI menyatakan telah melego 2 miliar saham ELSA dengan harga Rp 395. Transaksi divestasi dilakukan pada 26 Maret 2014 lalu. Artinya, BIPI meraih dana segar senilai Rp 790 miliar dari hasil divestasi saham ELSA.
Penjualan saham ELSA sejatinya sudah direncanakan BIPI sejak jauh-jauh hari. Pada 2011, BIPI pernah mengemukakan rencana ini lantaran kontribusi ELSA tidak sesuai ekspektasi.
BIPI semula berharap pembelian saham ELSA akan membuka jalannya masuk ke bisnis jasa sektor minyak dan gas. Sejauh ini, harapan tersebut belum terlaksana. BIPI resmi menguasai 37,15% saham ELSA pada awal Juli tahun lalu.
Untuk membeli saham ELSA dari PT Tridaya Esta Maret itu, BIPI menerbitkan promissory notes ke induk perusahaannya, PT Indotambang Perkasa, senilai Rp 894,81 miliar.
Sebagian promissory notes, tepatnya Rp 302,5 miliar, sudah dilunasi pada kuartal III 2010. Tunggakan promissory notes yang masih tersisa senilai Rp 592,51 miliar tersebut, harus dilunasi BIPI pada 12 Maret 2011. BIPI bisa menjual hingga 24,6% saham ELSA untuk melunasi promissory notes itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News