kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.389   -102,52   -1,37%
  • KOMPAS100 1.139   -19,85   -1,71%
  • LQ45 902   -17,84   -1,94%
  • ISSI 225   -1,48   -0,66%
  • IDX30 464   -10,80   -2,27%
  • IDXHIDIV20 561   -11,71   -2,04%
  • IDX80 130   -2,24   -1,69%
  • IDXV30 139   -1,68   -1,20%
  • IDXQ30 155   -2,93   -1,85%

Wah, emas sentuh posisi tertinggi 6 bulan di NY


Jumat, 14 Maret 2014 / 06:37 WIB
Wah, emas sentuh posisi tertinggi 6 bulan di NY
ILUSTRASI. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar (tengah) didampingi Wakil Direktur Utama Adi Sulistyowati (kiri) dan Direktur Keuangan Novita Widya. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York kembali mendaki pada transaksi tadi malam (13/3). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 0,1% menjadi US$ 1.372,40 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama menyentuh level US$ 1.375,70 per troy ounce yang merupakan level harga tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 10 September 2013 lalu.

Lompatan harga si kuning mentereng masih disebabkan oleh kecemasan investor mengenai ketegangan politik antara Ukraina dan Rusia. Rusia dikabarkan akan segera mengintegrasikan wilayah Crimea milik Ukraina setelah referendum dilakukan. Yang mengkhawatirkan, Rusia menolak upaya-upaya untuk meredakan krisis yang terjadi antar dua negara.

"Situasi di Ukraina masih sangat rentan. Sehingga, kabar apa pun dari negara tersebut dapat mengerek emas. Kita seringkali melihat pelaku pasar berbondong-bondong melakukan penyebaran investasi seperti emas saat kondisi ekonomi global penuh dengan ketidakpastian," jelas Alfonso Esparza, senior currency analyst di Oanda Corp, Toronto.

Faktor lainnya adalah isu perlambatan ekonomi China. Kondisi ini diperkuat oleh data tingkat ekspor dan penjualan ritel China yang di luar prediksi pelaku pasar.

"Di tengah kecemasan mengenai ekonomi China dan ketegangan politik di Rusia dan Ukraina, emas masih diburu sebagai safe haven," papar analis Commerzbank AG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×