Reporter: Dina Farisah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Volume transaksi emas di PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menunjukkan perlambatan pada awal tahun. Sepanjang Januari 2014, total volume transaksi emas hanya sebesar 4.665 lot.
Mengutip data BBJ, kontrak multilateral emas 100 gram sepanjang Januari 2014 mencatatkan pertumbuhan terpesat sebesar 76,93% menjadi 2.148 lot dibandingkan Desember 2013. Namun, di sisi lain, kontrak emas 1 kilogram (kg) justru merosot tajam 98,34% menjadi 49 lot. Kontrak emas 250 gram juga mengalami penurunan 22% menjadi 2.406 lot.
Menanggapi hal ini, Kepala Divisi Pengembangan Usaha BBJ, Ricky Ferlianto mengatakan, penurunan volume transaksi pada bulan Januari disebabkan belum efektifnya perdagangan pasca libur panjang bulan Desember. Secara historis, volume transaksi selama bulan Januari memang lebih rendah dibanding bulan lainnya. Penurunan volume ini diduga karena meningkatnya investor ritel, sehingga lebih memburu kontrak emas dengan jumlah tidak terlalu besar.
“Penurunan volume transaksi untuk kontrak emas 1 kilogram dan 250 gram mungkin karena lebih banyak pemain ritel. Investor ritel cenderung memilih kontrak emas 100 gram yang lebih terjangkau,” jelas Ricky kepada KONTAN, Rabu (5/2).
Untuk membidik investor ritel, lanjut Ricky, pihaknya telah menyediakan kontrak multilateral emas 25 gram, 10 gram dan 5 gram.
Dia menjelaskan, produk ini memang terbilang baru. Volume transaksinya juga masih kecil dibanding kontrak multilateral 100 gram dan 250 gram. Per Januari 2014, volume transaksi multilateral emas 5 gram hanya sebanyak 41 lot. Pertumbuhan volume transaksi emas ini sebesar 20% dibandingkan bulan sebelumnya.
Adapun volume transaksi multilateral emas 10 gram hanya bertumbuh 12,5% dibanding bulan sebelumnya menjadi 18 lot. Sementara volume transaksi multilateral emas 25 gram tidak mengalami pertumbuhan, yaitu stagnan di 3 lot.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News