Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) mengklaim adanya produk pasar fisik karet akan membantu para petani karet tradisional. Alasannya, karena sistem perdagangan komoditas karet menjadi lebih efisien.
Bihar Sakti Wibowo, Direktur BBJ mengatakan, dengan adanya perdagangan fisik karet jenis Bokar di BBJ membantu menghubungkan petani untuk dapat menjual langsung ke pembeli.
"Ini langkah nyata BBJ untuk bantu petani karena mereka dapat langsung jualan ke pabrik (pembeli)," ujarnya, Jumat (20/12).
Sejauh ini sudah ada 6 peserta di pasar fisik karet Kobar di BBJ. Rinciannya satu pabrikan sebagai pihak pembeli dan lima lainnya pihak penjualan yang berasal dari koperasi petani atau kelompok tani. "Satu kelompok tani itu terdiri dari 40 - 60 petani tradisional," ungkapnya.
Dia juga bercerita bahwa pada Kamis kemarin (19/12) telah terjadi transaksi komoditas karet tersebut sebanyak 5 ton di harga Rp 13.500 per kilogram (kg). "Sementara harga di pabrikan pada tanggal tersebut berkisar Rp 12.000 - Rp 13.000," ujar Bihar.
Bihar menargetkan, dalam setahun ke depan akan ada 30 pihak pembeli yang berasal dari pihak pabrikan dan pedagang perorangan dan 300 penjual yang beral dari koperasi petani dan kelompok petani karet. "Target volumenya 44.000 per tahun," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News