kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volume transaksi Bursa Berjangka Jakarta menurun


Kamis, 08 November 2012 / 06:05 WIB
Volume transaksi Bursa Berjangka Jakarta menurun
ILUSTRASI. Fasilitas smart locker dari Paxel


Reporter: Agung Jatmiko, Dina Farisah | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Total volume transaksi Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) per Oktober menurun dibanding bulan sebelumnya. Itu terjadi karena, kontrak bilateral menurun.

Data BBJ menunjukkan, total volume transaksi sebanyak 618.283 lot per Oktober. Sedangkan September 2012 sebanyak 622.194 lot.
Kontrak bilateral selama Oktober menurun 0,69% menjadi 601.067 lot. Nah, kontrak multilateral justru naik menjadi 17.216 lot.

Dari total transaksi multilateral, kontrak emas mendominasi. Selama Oktober transaksi emas sebanyak 50,54% atau sebanyak 8.701 lot. Sementara, produk lain seperti kontrak kakao menyumbang 28% menjadi 3.625 lot. Sedangkan sisanya, berasal dari kontrak olein sebanyak 21,06%.
Sementara, transaksi bilateral dikontribusi dari perdagangan indeks saham sebanyak 484.500 lot atau 80,60%. Sisanya dari kontrak valas sebanyak 116.567 lot atau 19,40%.

Dominasi produk emas disebabkan jenis kontrak emas yang cukup banyak. "Emas memiliki delapan varian di BBJ," ujar Bihar Sakti Wibowo, Direktur BBJ kepada KONTAN. Selain itu, ia bilang, kontrak emas memang menjadi komoditas yang paling diminati pasar. Transaksi emas di pasar fisik juga lebih mudah dibanding komoditas lain.

Meskipun, BBJ juga tengah mengembangkan kontrak yang lain seperti kakao atau cokelat. Bihar optimistis, komoditas ini akan berkembang. Pasalnya, Indonesia adalah penghasil kakao terbesar di dunia. Ia juga berharap harga kontrak kakao ini akan menjadi acuan bagi para pelaku pasar dunia.

Transaksi Oktober yang menurun tidak menyurutkan keyakinan Bihar bahwa transaksi November akan jauh lebih tinggi dari Oktober. Dia juga masih akan mengandalkan kontrak emas dan kakao sebagai modal peningkatan transaksi.

Bihar menganalisa, volume transaksi di akhir tahun akan menurun. Ini karena, terbatasnya hari perdagangan menjelang libur akhir tahun. "Ini bukan karena ada isu negatif tapi memang secara historis seperti itu," papar dia, Rabu (7/11).

Juni Sutikno, Analis Philip Futures Indonesia, mengungkapkan, emas masih menjadi produk unggulan karena pergerakan harganya cenderung stabil. Lain dengan, kontrak yang lain seperti minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) dan kakao. "Selain harganya stabil emas memiliki pasar sendiri berbeda dengan CPO yang belum menjaring minat investor," tutur dia.

Penurunan harga CPO yang terjadi di bulan lalu menurut Juni juga berdampak pada penurunan volume transaksi. "Kejatuhan harga CPO ini secara langsung berdampak terhadap lesunya volume transaksi di bursa berjangka," ungkap dia.

Pada kontrak kakao justru terus meningkat. Karena, volume perdagangan kakao lebih likuid dan memiliki instrumen yang terukur. Harganya berbanding terbalik dengan dollar AS. Hal tersebut memicu investor untuk masuk ke komoditas ini. "Kakao lebih sensitif terhadap dollar AS, tidak seperti kopi dan gula tak menentu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×