kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volume Penjualan Solusi Bangun Indonesia (SMCB) naik 1,64% per September 2022


Minggu, 30 Oktober 2022 / 13:03 WIB
Volume Penjualan Solusi Bangun Indonesia (SMCB) naik 1,64% per September 2022
ILUSTRASI. Solusi Bangun Indonesia (SMCB) mencatatkan volume penjualan semen & terak (termasuk ekspor) sebanyak 9,99 juta ton.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) mencatatkan kenaikan volume penjualan sepanjang periode sembilan bulan pertama 2022. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini mencatatkan volume penjualan semen & terak (termasuk ekspor) sebanyak 9,99 juta ton. Realisasi ini naik tipis 1,64% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 9,83 juta ton.

Kenaikan volume penjualan ini bermuara pada kenaikan kinerja SMCB. Emiten produsen semen merek Dynamix ini membukukan peningkatan pendapatan sebesar 12,51% menjadi Rp9 triliun jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Hanya saja, dampak kumulatif kenaikan biaya energi dan bahan bakar pada distribusi, menyebabkan kenaikan beban pokok pendapatan dan biaya distribusi seiring kenaikan volume penjualan. Beban pokok pendapatan terpantau naik 16,6% menjadi Rp 7,10 triliun dari sebelumnya Rp 6,01 triliun.

Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Mau Akuisisi Semen Baturaja (SMBR), Timang-timang Sahamnya

Meski demikian, sinergi dengan SMGR untuk mengoptimalkan penjualan dan optimalisasi efisiensi operasi berhasil membantu SMCB mempertahankan laba kotor yang relatif stabil menjadi Rp2 triliun. Penurunan beban keuangan juga turut membantu SMCB mempertahankan kinerja positif secara keseluruhan.

Hal ini membuat SMCB berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 594 miliar, naik 29,4% dari realisasi laba di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 459 miliar.

Direktur Utama SMCB, Lilik Unggul Raharjo mengatakan, SMCB akan terus mengutamakan fokus keberlanjutan pada setiap upaya untuk berinovasi pada produk, layanan dan seluruh kegiatan operasi Solusi Bangun Indonesia.

“Setiap tahun pasti ada tantangan. Fokus kami tidak hanya untuk mengatasi tantangan bisnis saat ini, tapi lebih pada bagaimana memastikan keberlanjutan usaha di masa depan agar proses produksi dan bahan bangunan bisa lebih ramah lingkungan, operasi dan layanan lebih efisien,” ujar Lilik dalam siaran pers, Sabtu (29/10).

Baca Juga: Emiten Semen Tergencet Batubara, Simak Rekomendasi INTP, SMGR dan SMCB

Belum lama ini, SMCB menandatangani kesepakatan pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan alias refuse-derived fuel (RDF) yang diproses dari fasilitas RDF di  tempat pembuangan sampah sementara (TPST) Bantargebang.

Pemanfaatan RDF sebesar 150 ton per hari dari Bantargebang ini akan menjadi bagian dari upaya SMCB dalam berkontribusi membantu memecahkan masalah sampah kota. Selain itu, penggunaan RDF ini akan meningkatkan substitusi batubara selain dari limbah industri dan biomassa khususnya di Pabrik Narogong, Bogor, Jawa Barat.

Setelah memelopori penerapan teknologi RDF di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, SMCB terus berupaya memperluas kemungkinan replikasi proyek serupa 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×