Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan semen terlihat mulai menggeliat di kuartal III-2017 lalu. Kenaikan volume penjualan ini juga dirasakan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Mengutip laporan penjualan SMGR, Kamis (12/10), total penjualan semen SMGR dari Januari hingga September 2017 sudah mencapai 20,78 juta ton. Jumlah itu sudah memenuhi 77% dari target penjualan SMGR di akhir tahun, yakni sekitar 27 juta ton.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, volume penjualan SMGR naik 9% year on year (yoy). Penjualan semen domestik masih jadi kontributor utama SMGR. Volume penjualan domestik SMGR mencapai 19,39 juta ton, naik 4% dibanding periode yang sama tahun lalu, 18,64 juta ton.
Di sisi lain, kontribusi penjualan ekspor masih kecil, yakni 1,38 juta ton, atau hanya sekitar 7% dari total volume penjualan SMGR. Tapi, pertumbuhan penjualan ekspor justru paling moncer, naik 229% dibandingkan penjualan ekspor di periode yang sama tahun 2016, yakni 420.916 ton.
Semen Padang menyumbang penjualan ekspor terbesar, yakni 882.798 ton atau setara 64% dari total penjualan ekspor. Sementara, sisanya berasal dari Semen Tonasa, sebanyak 502.908 ton.
Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR, mengatakan, pasar luar negeri SMGR berasal dari beberapa negara, seperti Malaysia, Filipina, Timor Leste, Bangladesh, Maladewa, Srilanka, Kuwait, dan Australia. "Kami juga telah mengoptimalkan utilisasi pabrik," ujar Agung kepada KONTAN, Kamis (12/10).
Jovent Giovany, Analis CIMB Sekuritas Indonesia, mengatakan, pertumbuhan penjualan semen sejalan dengan ramainya pengerjaan proyek infrastruktur. Secara historis, permintaan semen juga biasanya kembali naik pada tiga bulan usai momen Lebaran. "Sehingga, permintaan yang kuat masih bisa berlanjut," ujar Jovent dalam riset 11 Oktober 2017.
Tapi, masih ada risiko kelebihan pasokan yang menekan average selling price (ASP) semen. Makanya, ia masih merekomendasikan netral bagi sektor ini. Tapi, dari tiga pemain besar semen, Jovent lebih menyukai SMGR, karena posisi yang kuat di luar pasar Pulau Jawa. Ia merekomendasikan hold saham SMGR dengan target harga Rp 10.650 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News