kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Anak usaha Semen Indonesia IPO tahun 2020


Selasa, 03 Oktober 2017 / 08:29 WIB
Anak usaha Semen Indonesia IPO tahun 2020


Reporter: Riska Rahman | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Semakin banyak perusahaan pelat merah yang berniat menggelar penawaran saham perdana. Terbaru, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) yang bergerak di sektor beton, PT Semen Indonesia Beton (SIB), menyatakan minatnya melaksanakan initial public offering (IPO).

Semen Indonesia Beton merupakan anak usaha SMGR yang memproduksi readymixed concrete, precast, concrete masonry dan aggregats. Perusahaan ini menghitung, perlu waktu kurang lebih tiga tahun persiapan sebelum bisa melakukan IPO.

"Ada proses secara internal maupun eksternal. Kami harap memang bisa secepatnya, namun kalau melihat kondisi ekonomi maupun produksi saat ini, mungkin baru bisa terealisasi di 2020," ujar Wahyu Poernomo, Direktur Keuangan PT Semen Beton Indonesia, Senin (2/10).

Wahyu menyebut SMGR telah memerintahkan Semen Indonesia Beton untuk memoles fundamental perseroan, sehingga bisa menarik investor. "Semoga dalam tiga tahun bisa mengarah ke sana (IPO)," kata Wahyu.

Dari segi pendapatan, perusahaan ini tergolong luar biasa. Maklumlah, pemerintah sedang fokus melakukan pembangunan. Hal ini bakal mengerek kinerja perseroan dan membuat perusahaan menarik di mata investor.

SMGR memang sudah mempersiapkan beberapa anak perusahaannya menggelar IPO, sehingga skala bisnis bisa jadi lebih besar. Selain PT Semen Indonesia Beton, anak usaha SMGR lain yang telah diprospek untuk IPO di antaranya PT Semen Padang, PT Semen Indonesia Logistik, dan PT Semen Tonasa. Namun, ketiga perusahaan tadi belum akan masuk bursa dalam waktu dekat.

Adapun hingga saat ini nilai perolehan kontrak Semen Indonesia Beton sudah mencapai Rp 1,6 triliun dari target perolehan kontrak di 2017 sebesar Rp 2 triliun. Kontrak paling banyak pun datang dari program pemerintah.

Sementara itu, anak usaha holding semen pelat merah ini sekarang sudah memiliki aset sebesar Rp 1,7 triliun. Menurut Wahyu, pihaknya menargetkan pertumbuhan hingga 30%, sehingga aset perusahaan bisa mencapai Rp 2,5 triliun pada tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×