Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan semen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) makin pulih. Basthony Santri, VP Corporate Secretary Semen Baturaja mengatakan, pada periode September 2020 SMBR telah menjual 202.717 ton atau tumbuh 18% dari bulan sebelumnya.
Jika diakumulasikan, dalam sembilan bulan pertama 2020, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini mencatat penjualan sebesar 1,29 juta ton, turun 15% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019. “Pencapaian ini cukup baik mengingat adanya penurunan permintaan akibat pandemi Covid-19 yang sedang terjadi,” ujar Basthony kepada Kontan.co.id, Jumat (23/10).
Basthony mengatakan, melihat kondisi pandemi Covid-19 ini membuat berbagai proyek infrastruktur menjadi tertunda. Namun, saat ini Semen Baturaja masih membidik proyek-proyek potensial di wilayah Sumatra Selatan.
Potensi proyek infrastruktur di Wilayah Sumatera Selatan masih seputaran proyek Tol Sumatra, baik ruas utama Palembang-Betung maupun ruas pendukung Palembang-Bengkulu.
Baca Juga: Analis Danareksa rekomendasikan beli saham INTP, ini penjelasannya
Tak hanya produk semen, emiten pelat merah ini juga menggenjot penjualan produk turunan (derivatif) semen yakni mortar dan tanah liat (white clay). Basthony membeberkan, penjualan white clay sepanjang semester pertama 2020 mencapai 19.116 ton atau lebih tinggi 2% dari target yang telah ditetapkan pada periode tersebut.
Hingga bulan September 2020, penjualan white clay SMBR mencapai 91% dari target yang dipasang. Hal ini menyesuaikan dengan permintaan dari PT Pupuk Sriwijaya ( Pusri) selaku pelanggan white clay, mengingat Semen Baturaja telah bekerja sama untuk menyuplai white clay ke PT Pusri.
Baca Juga: Emiten Semen Bisa Terciprat Berkah Omnibus Law Cipta Kerja
Sejauh ini, Basthony mengatakan untuk penjualan mortar masih dalam tahap percobaan pasar (trial market). Trial market produk mortar SMBR yang dilakukan di wilayah Bandar Lampung pun disambut dengan sangat baik oleh pasar.
Oleh karena itu, Semen Baturaja terus melakukan persiapan agar produk mortar dapat terdistribusi dengan baik dan dapat diserap di wilayah sasaran selanjutnya. Hanya saja, untuk saat ini produk mortar milik SMBR masih difokuskan untuk pasar Bandar Lampung. “Ke depannya kami akan memperluas jangkauan pasar mortar di wilayah Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel),” pungkas Basthony.
Baca Juga: Ini sentimen yang akan mendorong permintaan semen dalam negeri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
