kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

VKTR Teknologi (VKTR) dan United Bike Keluhkan Mahalnya Sel Baterai Kendaraan Listrik


Rabu, 25 Oktober 2023 / 22:36 WIB
VKTR Teknologi (VKTR) dan United Bike Keluhkan Mahalnya Sel Baterai Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Tampilan truk tambang listrik Yutong YTK90EPT saat perkenalan di Jakarta, Minggu (17/9).


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Grup Bakrie, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) dan PT Terang Dunia Internusa (TDI) atau dikenal dengan United Bike mengeluhkan soal mahalnya baterai sel.

Salah satunya tentang mahalnya baterai kendaraan listrik. Direktur Utama BNBR sekaligus Komisaris Utama VTKR Anindya N. Bakrie mengatakan, komponen baterai kendaraan listrik jadi salah satu komponen termahal di dalam rangkaian kendaraan listrik. Dikarenakan China masih menguasai rangkaian baterai sel tersebut.

"Kalau baterai selnya yang menguasai itu memang masih di China, makannya masih jadi komponen termahal," kata Anin dalam acara BNI Investor Daily Summit, Rabu (25/10).

Paling tidak, menurutnya, Indonesia seharusnya memiliki material bubuk (baterai) dulu. Direktur TDI Henry Mulyadi menegaskan, sampai saat ini memang belum ada pabrik baterai sel di Indonesia, dia berharap ke depannya di Indonesia memiliki pabrik baterai sendiri, agar tidak membebankan cost para pengusaha kendaraan listrik.

Baca Juga: Begini Kata Kimia Farma (KAEF) Soal Rencana IPO Kimia Farma Apotek

"Tapi United Bike sendiri sudah buat battery pack untuk motor listrik dan sepeda listrik," kata Henry dalam acara BNI Investor Daily Summit, Rabu (25/10).

Saat ini, ada dua tipe baterai kendaraan listrik, yaitu yang berbasis nikel dan berbasis lithium ferrophoshate (LFP) atau non-nikel. Di Indonesia sendiri memakai jenis nickel based karena jenis baterai berbasis nikel ini biasanya digunakan di negara yang memiliki suhu ekstrem.

TDI optimistis dengan prospek kendaraan listrik, khususnya motor listrik di Tanah Air. Lewat divisi motor listriknya, United E-Motor menargetkan kapasitas produksi sebanyak 500 ribu unit per tahun. Untuk mencapai target tersebut, TDI akan menambah fasilitas produksi.

Pembangunan tambahan fasilitas produksi guna memperluas portofolio bisnis motor listrik. TDI saat ini memiliki dua fasilitas produksi yang berlokasi di Citeureup dan Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×