kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona tahan harga emas tetap di atas US$ 1.550


Kamis, 23 Januari 2020 / 20:04 WIB
Virus corona tahan harga emas tetap di atas US$ 1.550
ILUSTRASI. Pramuniaga menunjukkan emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Senin (6/1/2020).


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga emas hari ini memudar lantaran investor membukukan keuntungan. Tapi, harga emas masih bertahan di atas level US$ 1.550 karena tren suku bunga rendah dan penurunan selera risiko.

Mengacu Bloomberg pukul 19.54 WIB, harga emas hari ini di pasar spot turun 0,22% menjadi US$ 1.555,35 per ons troi. Sedang harga emas berjangka AS turun 0,14% ke posisi US$ 1.554,50.

"Dari awal tahun, emas telah reli yang menyebabkan investor mengambil posisi. Dan sekarang, karena tidak ada berita utama (fundamental), mereka membukukan untung," kata Frederic Panizzutti, Managing Director MKS Dubai, kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas Antam hari ini naik Rp 3.000 menjadi Rp 772.000 per gram

Harga emas menembus level psikologis US$ 1.500 per ons troi pada akhir Desember 2019 lalu, di tengah ketidakpastian seputar kesepakatan perdagangan AS-China dan perekonomian global.

Lalu pada 8 Januari 2020, harga emas naik ke puncak tertinggi selama hampir tujuh tahun terakhir di posisi US$ 1.610,90, setelah ketegangan AS-Iran meningkat. Meski turun, harga emas bertahan di atas US$ 1.550.

"Dalam jangka panjang, pasar masih bullish," ujar Panizzutti yang menunjuk ke ketidakpastian geopolitik dan suku bunga rendah yang mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion.

Baca Juga: Harga emas spot mulai berbalik arah naik menjadi US$ 1.558,91 per ons troi

Investor kini sedang menunggu keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB). Rencananya, Presiden ECB Christine Lagarde akan meluncurkan tinjauan luas kebijakannya.

Membatasi kerugian emas, pasar saham global berada di zona merah, dipimpin oleh penurunan terbesar di bursa saham China dalam lebih dari delapan bulan terakhir karena kekhawatiran yang meningkat atas penyebaran virus coronan baru.

Investor tetap cemas dengan penyebaran virus tersebut saat China bersiap untuk merayakan Tahun Baru Imlek di akhir pekan ini, periode puncak untuk perjalanan dan permintaan emas di negeri tembok raksasa.

Baca Juga: Harga emas spot menurun lebih dalam jadi US$ 1.557,47 per ons troi

Emas dianggap sebagai aset yang aman di saat ketidakpastian politik dan ekonomi. Namun, Analis OANDA Jeffrey Halley mengatakan, tampaknya pasar emas mengabaikan ketakutan akan virus corona baru.

"Jika investor regional benar-benar khawatir tentang virus corona, kami memperkirakan harga emas akan lebih tinggi dan tidak lebih rendah dari hari ini," katanya dalam sebuah catatan yang dilansir Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×