kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona menurunkan minat dan harga investasi eksotis


Sabtu, 04 April 2020 / 11:38 WIB
Virus corona menurunkan minat dan harga investasi eksotis
ILUSTRASI. Tur virtual museum


Reporter: Arvin Nugroho, Avanty Nurdiana, Hikma Dirgantara, Intan Nirmala Sari | Editor: Avanty Nurdiana

Prospek berlian tak jauh beda. Harga berlian sudah turun dalam sejak perang dagang antara China dan Amerika Serikat sebelum pandemi virus korona terjadi. Tapi sejak virus ini menyebar ke seluruh dunia harga berlian terus turun. Berdasarkan data Rapaport di Bloomberg, harga berlian satu karat di level terendah sepanjang masa di US$ 5.718 pada 1 April 2020.

Tak hanya Rapaport, bursa berlian terkemuka di Israel juga hampir tidak perdagangan "Bursa ini seperti kota mati," kata Presiden Bursa Berlian Israel Yoram Dvassh seperti dikutip The Jerusalem Post. Sejak tahun lalu, ekspor berlian poles telah turun sekitar 28% menjadi 4,9 miliar.

Baca Juga: Minat berlian redup di tengah tekanan ekonomi

Pasar berlian kian tidak menarik karena kedatangan produk berlian baru hasil laboratorium. Berlian tersebut mendapat pengakuan global dan dinyatakan sebagai produk original dan bukan palsu. Bahkan, berlian hasil ciptaan laboratorium tersebut kerap dipakai oleh selebriti dunia. Analis Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono pun memperkirakan, prospek berlian masih akan suram karena kelebihan pasokan.  

Investasi sneaker tak luput dari efek negatif akibat pandemi virus korona. Kolektor sneaker Anugrah Aditya mengatakan kondisi investasi tak banyak berbeda dengan kondisi investasi keuangan yang juga turun. Tapi kalau menurut kolektor sneaker Robert Harianto menyebut, harga sneaker tidak mengalami perubahan yang signifikan jika dibandingkan dengan waktu sebelum virus korona.

Baca Juga: Prospek investasi sneakers di tengah pandemi corona (covid-19)

Jeffry Jouw pendiri Urban Sneaker Society dan Chief Marketing Officer Kick Avenue mengatakan, harga sneaker bahkan naik jika di kurs dalam rupiah karena penguatan dollar. Tapi para pelaku mengakui minat dari pembeli berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×