kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Minat berlian redup di tengah tekanan ekonomi


Jumat, 27 Maret 2020 / 17:28 WIB
Minat berlian redup di tengah tekanan ekonomi
ILUSTRASI. The Hope Diamond, berlian biru terbesar di dunia yang berhasil ditemukan. Saat ekonomi tertekan, investor cenderung mencari aset aman dan lebih likuid.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meningkatnya sebaran virus corona secara global telah menekan minat masyarakat untuk berinvestasi pada berlian. Aksi jual pun cenderung banyak dilakukan untuk menutupi kebutuhan investor yang banyak merugi akibat pelambatan ekonomi global.

Menurut data Bloomberg, harga berlian pada perdagangan Rabu (25/3) tercatat melorot ke level terendah yakni US$ 5.718 per karat, dari level sebelumnya US$ 5.988 per karat pada Rabu (18/3).

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, dilihat dari harganya yang cukup mahal, peminat berlian juga cenderung terbatas. Umumnya, mereka yang berinvestasi berlian adalah yang memiliki kondisi keuangan di atas rata-rata.

"Saat kondisi ekonomi global tertekan saat ini, pasar cenderung beralih pada aset-aset safe haven seperti emas. Aksi jual berlian juga dilakukan bagi sebagian orang, demi menutupi kerugian investasinya di saham dan obligasinya," jelas Ibrahim kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).

Baca Juga: Atasi efek virus corona, Singapura siap tarik cadangan Rp 190 triliun

Ditambah lagi, sebaran virus corona memicu adanya lockdown di beberapa negara, artinya kebutuhan akan dana likuid atau cash meningkat. Selain itu, Amerika Serikat (AS) baru-baru ini merilis stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara. Alhasil, aksi jual berlian tidak bisa dihindari dan peminat berlian juga cenderung berkurang.

Sebagaimana diketahui, berlian merupakan barang mewah yang tidak bisa sembarang dimiliki. Kondisi ini membuat kepemilikan berlian terbatas dan ongkos yang tinggi.

"Wajar harga berlian turun, saat harga saham, obligasi berguguran dan emas gugur, sehingga peminat berlian berkurang, karena orang engga punya uang," ujar Ibrahim.

Baca Juga: Aneka Cara Investasi Emas di Pegadaian

Untuk jangka panjang, Ibrahim melihat peluang harga berlian rebound di atas US$ 6.000 per karat. Sedangkan di jangka pendek, harga berlian kemungkinan akan bertengger di kisaran US$ 5.690 per karat hingga US$ 5.760 per karat.

"Sekarang harga berlian sudah berada di level paling murah, bagi yang tertarik bisa lakukan beli dari saat ini," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×