kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Valuasinya Murah, Cermati Saham-Saham Properti yang Layak Dikoleksi


Senin, 16 Januari 2023 / 09:01 WIB
Valuasinya Murah, Cermati Saham-Saham Properti yang Layak Dikoleksi
ILUSTRASI. Superblok Gandaria City: Superblok Gandaria City dari Pengembang PT. Pakuwon Jati Tbk (PWON) di Jakarta Selatan, Rabu (4/8). KONTAN/Baihaki/4/8/2010


Reporter: Aris Nurjani, Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja emiten properti diprediksi masih diselimuti banyak sentimen negatif pada tahun 2023 ini. Salah satu faktor pemberat sektor properti adalah ketidakpastian ekonomi global. 

Selain itu, tren kenaikan suku bunga acuan juga masih membayangi.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai, tren kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dan inflasi bisa menghambat kinerja emiten properti. 

Terutama, pengembang yang konsumennya membeli properti lewat kredit pemilikan rumah (KPR).

Baca Juga: Inilah Saham Properti Harga Murah & Punya Prospek Cerah Tahun 2023

Analis MNC Sekuritas Muhamad Rudy Setiawan mengatakan pengembang properti menghadapi risiko target pendapatan pra penjualan (marketing sales) tak tercapai.

Potensi itu muncul seiring adanya beberapa tantangan, berupa ketidakstabilan geopolitik, gangguan rantai pasokan dan inflasi yang meningkatkan biaya hidup. 

Situasi ini akan menggerus daya beli masyarakat untuk membeli properti.

Pemerintah juga tidak punya rencana melanjutkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN DTP) yang telah berakhir September 2022. 

"Penjualan properti tahun ini kira-kira berada di level yang sama seperti tahun lalu," ujar Rudy.

Baca Juga: Dibayangi Sentimen Positif dan Negatif, Cek Rekomendasi Analis Sektor Ritel di 2023

Meski begitu, menurut Jono, saham-saham properti masih layak dikoleksi. Alasannya, saat ini banyak saham emiten properti bervaluasi murah.

Ini bisa jadi peluang bagi investor mulai mencicil masuk ke saham properti dalam jangka panjang. 

Sementara itu, analis Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian melihat, beberapa saham emiten properti memiliki price earning ratio (PER) di bawah rata-rata sektor properti, yang ada di 17 kali.

 

Untuk itu, Fajar merekomendasikan beli beberapa saham emiten properti, yakni PWON, BSDE, CTRA dan SMRA

Kinerja emiten tersebut juga masih kinclong. 

Baca Juga: Valuasi Sudah Murah, Begini Rekomendasi Saham Properti

Ini tercermin pada laporan keuangan emiten di kuartal III-2022 yang mengalami peningkatan top line dan bottom line.

Sedangkan Jono merekomendasikan beli saham CTRA dan PWON dengan target harga masing-masing Rp 1.350 dan Rp 600 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×