kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.991.000   -25.000   -1,24%
  • USD/IDR 16.870   -10,00   -0,06%
  • IDX 6.634   96,11   1,47%
  • KOMPAS100 956   17,31   1,84%
  • LQ45 745   14,47   1,98%
  • ISSI 210   1,42   0,68%
  • IDX30 387   9,07   2,40%
  • IDXHIDIV20 467   9,05   1,98%
  • IDX80 108   1,86   1,75%
  • IDXV30 114   1,02   0,91%
  • IDXQ30 127   3,44   2,78%

Valuasi Sudah Murah, Begini Rekomendasi Saham Properti


Minggu, 15 Januari 2023 / 20:11 WIB
Valuasi Sudah Murah, Begini Rekomendasi Saham Properti
ILUSTRASI. Saham-saham emiten properti memiliki beberapa katalis negatif sepanjang tahun 2022.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham-saham emiten properti memiliki beberapa katalis negatif sepanjang tahun 2022, salah satunya kekhawatiran akan resesi dan kenaikan suku bunga acuan. Sektor properti pun menghadapi sentimen negatif seperti kenaikan harga material dan pelemahan daya beli.

Analis Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian menilai sektor yang terdampak dari kenaikan suku bunga salah satunya sektor properti. Sepanjang tahun 2022, kondisi pasar dibayang-bayangi oleh potensi resesi secara global.

"Imbas dari kenaikan inflasi yang tinggi, membuat beberapa bank sentral memperketat laju kenaikan suku bunganya. Selain itu, kenaikan suku bunga BI-7DRR mendorong laju perkembangan suku bunga KPR yang terus meningkat," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Minggu (15/1).

Baca Juga: Harga Saham Properti Masih Murah, Simak Rekomendasi Berikut

Faktor-faktor yang juga menghambat penjualan properti seperti proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, perpajakan dan masalah perizinan/birokrasi. Fajar mengatakan, pertumbuhan penjualan rumah tipe menengah dan besar terlihat mulai melandai pada kuartal ketiga 2022. 

Dibayangi berbagai hambatan, saham-saham properti pun terseok-seok sejak awal tahun ini. Tapi, Fajar memandang prospek saham properti masih bagus secara jangka panjang. 

Baca Juga: IHSG Menguat di Akhir Pekan, Saham Big Cap Perbankan Ini Malah Turun

Fajar mengatakan saham-saham properti dapat dikoleksi dengan tetap memperhatikan momentum perlambatan laju suku bunga. Apalagi, sejumlah saham properti sudah undervalued karena tekanan pasar belakangan. Adapun, saham-saham di sektor properti dengan harga undervalued diantarnya PWON, BSDE, CTRA, dan SMRA.

Menurut Fajar saham-saham tersebut mempunyai nilai PER di bawah rata-rata sektor properti. Saham-saham ini juga mempunyai fundamental yang bagus. Hal ini tercermin pada penjualan dan laba bersih kuartal ketiga 2022 yang meningkat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×