kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Inilah Saham Properti Harga Murah & Punya Prospek Cerah Tahun 2023


Senin, 16 Januari 2023 / 07:16 WIB
Inilah Saham Properti Harga Murah & Punya Prospek Cerah Tahun 2023
ILUSTRASI. Inilah Saham Properti Harga Murah & Punya Prospek Cerah Tahun 2023


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Simak daftar saham properti dengan harga murah dan memiliki prospek cerah pada tahun 2023. Harga saham properti awal tahun 2023 ini terlihat murah seiring pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Seperti diketahui, IHSG melemah tajam sejak awal tahun 2023. Sejumlah saham pun mengalami penurunan harga, termasuk saham properti. Walhasil, harga saham properti kini terlihat murah.

IHSG pada perdagangan Jumat 13 Januari 2023 ditutup di level 6.641,83. Level IHSG tersebut mengalami penurunan sejak penutupan pada Jumat,30 Desember 2022 di level 6.850,62.

Penurunan IHSG seiring pelemahan saham di berbagai sektor. Termasuk saham properti, banyak yang turun harga.

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai saham-saham properti sekarang valuasinya banyak yang murah. Investor bisa mulai mencicil untuk masuk, terutama untuk jangka panjang dibandingkan jangka pendek.

"Rata-rata saham properti saat ini sudah diperdagangkan murah dibandingkan dengan 5 tahun terakhir," kata Jono kepada Kontan.co.id, Minggu (15/1).

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Ritel MAPI, ACES, ERAA, dan RALS

Menurut Jono, investasi di emiten properti lebih menarik dalam jangka panjang. Tetapi tidak menutup kemungkinan banyak kejadian yang tidak terduga seperti kebijakan yang menguntungkan ataupun faktor penghambat kinerja.

Jono memprediksi, kinerja emiten properti di tahun 2023 ini akan datar dibandingkan tahun 2021-2022 yang merupakan high base karena adanya berbagai kebijakan yang menguntungkan. Sentimen kenaikan suku bunga dan inflasi dapat menjadi penghambat sektor emiten properti, terutama untuk developer yang sebagian besar pembelinya menggunakan KPR.

Sementara faktor yang dapat menjadi sentimen positif berasal dari dihentikannya kebijakan PPKM, jumlah turis yang terus meningkat, daya beli masyarakat yang meningkat sehingga semakin banyak masyarakat pergi berlibur. Selain itu, peluang rebound saham-saham properti berasal dari laporan kinerja keuangan di kuartal keempat 2022 diproyeksikan kinerjanya akan bagus akan menjadi pendorong kinerja tahun 2023.

Jono menyebut, emiten properti dengan valuasi murah dan prospek cerah adalah PT Ciputra Development Tbk (CTRA) karena memiliki neraca keuangan sehat sehingga dapat terus ekspansi. Ditambah, CTRA memiliki produk yang diminati masyarakat seperti rumah tapak, dan memiliki pendapatan berulang stabil dari properti komersial seperti mall dan hotel.

Jono merekomendasikan beli untuk saham CTRA dengan target harga Rp 1.350 per saham dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target harga Rp 600 per saham.

Analis Infovesta Kapital Advisori Fajar Dwi Alfian rekomendasi saham-saham properti dapat dikoleksi dengan tetap memperhatikan momentum perlambatan laju suku bunga. Apalagi, sejumlah saham properti sudah undervalued karena tekanan pasar belakangan. Adapun, saham-saham di sektor properti dengan harga undervalued diantarnya PWON, BSDE, CTRA, dan SMRA.

Menurut Fajar saham-saham tersebut mempunyai nilai PER di bawah rata-rata sektor properti. Saham-saham ini juga mempunyai fundamental yang bagus. Hal ini tercermin pada penjualan dan laba bersih kuartal ketiga 2022 yang meningkat. 

Menurut Fajar, pelemahan harga saham properti sekarang ini karena dampak kenaikan suku bunga. "Imbas dari kenaikan inflasi yang tinggi, membuat beberapa bank sentral memperketat laju kenaikan suku bunganya. Selain itu, kenaikan suku bunga BI-7DRR mendorong laju perkembangan suku bunga KPR yang terus meningkat," kata Fajar kepada Kontan.co.id, Minggu (15/1).

Faktor-faktor yang juga menghambat penjualan properti seperti proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR, perpajakan dan masalah perizinan/birokrasi. Fajar mengatakan, pertumbuhan penjualan rumah tipe menengah dan besar terlihat mulai melandai pada kuartal ketiga 2022. 

Dibayangi berbagai hambatan, saham-saham properti pun terseok-seok sejak awal tahun ini. Tapi, Fajar memandang prospek saham properti masih bagus secara jangka panjang. 

Itulah rekomendasi saham properti dengan harga murah untuk dikoleksi mulai perdagangan hari ini, Senin 16 Januari 2023. Ingat disclaimer on, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×