kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Vale (INCO) Beberkan Kontrak Rp 2,8 Triliun dengan Petrosea (PTRO)


Rabu, 19 Februari 2025 / 14:01 WIB
Vale (INCO) Beberkan Kontrak Rp 2,8 Triliun dengan Petrosea (PTRO)
ILUSTRASI. Vale Indonesia memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kontrak dengan PT Petrosea Tbk (PTRO


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai kontrak dengan PT Petrosea Tbk (PTRO). Kontrak tersebut berupa pekerjaan pengadaan dan konstruksi pembangunan tambang Blok Pomalaa di area Pomalaa, Sulawesi Tenggara.

Sekretaris Perusahaan Vale Indonesia Wiwik Wahyuni menjelaskan bahwa setelah melalui proses lelang, PTRO memenangkan kontrak tersebut dengan nilai Rp 2,8 triliun, yang memiliki jangka waktu 24 bulan. Penetapan pemenang ini telah diikuti oleh proses penandatanganan kontrak oleh kedua belah pihak pada 3 Juli 2024.

"Nilai kontrak Rp 2,8 triliun untuk 24 bulan, dimulai pada tanggal 3 Juli 2024 dan berakhir pada tanggal 2 Juli 2026. Hitungan pembayaran berdasarkan capaian/progres pekerjaan per bulan yang diselesaikan oleh PTRO," ungkap Wiwik dalam keterbukaan informasi, Selasa (18/2).

Baca Juga: Mencari Saham Nikel yang Masih Layak Koleksi, Simak Rekomendasi Berikut Ini

Adapun, area tambang Pomalaa merupakan salah satu blok dalam Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Vale Indonesia. Lingkup pekerjaan dalam kontrak ini  meliputi pembangunan infrastruktur tambang seperti pembangunan jalan, area penimbunan, infrastruktur pengelolaan air dan kegiatan pekerjaan tanah lainnya untuk pembangunan Tambang Pomalaa.

"Kontrak ini akan memperkuat pengembangan tambang Blok Pomalaa, dimana PTRO akan menyediakan jasa pengadaan dan konstruksi untuk tahap pelaksanaan pekerjaan tanah di Blok Pomalaa," jelas Wiwik.

Kontrak yang diberikan kepada PTRO merupakan bagian dari kegiatan awal untuk menyiapkan sarana dan prasarana di blok tambang Pomalaa, sebelum kemudian INCO melakukan kegiatan penambangan di area tersebut. 

Setelah kontrak pengadaan dan konstruksi pembangunan tambang ini selesai, maka kegiatan penambangan dimulai. Dengan begitu, akan ada potensi penambahan pendapatan bagi INCO.

Kontrak PTRO

Sebelumnya, PTRO mengumumkan bahwa hingga akhir tahun 2024, emiten yang terafiliasi dengan taipan Prajogo Pangestu ini membukukan total nilai perolehan kontrak (backlog) sebesar Rp 64,3 triliun. Backlog tersebut menjadi nilai tertinggi sepanjang lebih dari lima dekade kiprah PTRO.

Salah satu kontrak yang didapat PTRO pada tahun lalu berasal dari perjanjian pengadaan dan konstruksi untuk pembangunan tambang Blok Pomalaa dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) Nilai kontrak ini sebesar Rp 2,8 triliun dengan jangka waktu 24 bulan.

Selain dari INCO, PTRO juga meraih  perjanjian jasa pertambangan dengan PT Pasir Bara Prima dengan durasi life of mine dan nilai kontrak mencapai Rp 17,4 triliun. Selain itu, PTRO menandatangani perjanjian Onshore Early Works EPC untuk proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) dengan nilai kontrak Rp 4,6 triliun untuk jangka waktu 24 bulan.

Baca Juga: Prospek Kinerja Masih Menantang, Cermati Rekomendasi Saham Nikel Pilihan Analis

Selanjutnya: Kementerian ESDM Beberkan Hasil Investigasi Kebakaran Smelter Freeport

Menarik Dibaca: Mudik Lebaran Gratis 2025 Pemprov Jateng Kembali Digelar! Bisa Daftar di HP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×