kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.902   1,37   0,02%
  • KOMPAS100 1.003   -0,30   -0,03%
  • LQ45 765   -2,07   -0,27%
  • ISSI 227   0,54   0,24%
  • IDX30 395   -1,04   -0,26%
  • IDXHIDIV20 456   -0,68   -0,15%
  • IDX80 113   -0,09   -0,08%
  • IDXV30 114   0,20   0,18%
  • IDXQ30 127   -0,53   -0,41%

Vaksin Booster Bisa Jadi Sentimen Positif Bagi Saham Itama Ranoraya (IRRA)


Selasa, 19 Juli 2022 / 19:01 WIB
Vaksin Booster Bisa Jadi Sentimen Positif Bagi Saham Itama Ranoraya (IRRA)
ILUSTRASI. Kebijakan vaksin booster menjadi katalis positif bagi PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). . KONTAN/Cheppy A. Muchlis/


Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mewajibkan vaksin booster sebagai persyaratan bagi masyarakat yang ingin mengakses area publik. Kebijakan vaksin booster menjadi katalis positif bagi emiten distributor alat kesehatan, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA). 

Direktur PT Itama Ranoraya Tbk Pratoto S Raharjo mengungkapkan, persyaratan tersebut berpotensi mendongkrak permintaan jarum suntik IRRA.  

Berkaca dari pengalaman sebelumnya, permintaan jarum suntik memang sudah meningkat sejak program vaksinasi Covid-19 pada tahun lalu. Adapun peningkatan permintaan jarum suntik juga ditopang oleh peralihan penggunaan jarum suntik Disable Syringe/tradisonal ke jarum suntik ADS yang sejalan dengan program WHO secara global untuk penggunaan ADS di dunia medis. 

Sebagai gambaran peluang peningkatan permintaan, Pratoto menjelaskan hal itu dapat dihitung dari target pemerintah untuk vaksin Covid-19, serta capaian vaksin Covid-19 dosis pertama, kedua, dan ketiga (booster). 

Baca Juga: Kuartal I-2022, Itama Ranoraya (IRRA) Catatkan Pendapatan Rp 269,85 Miliar

Diasumsiklan vaksin Covid-19 dilakukan sebanyak tiga dosis, maka kurang lebih ada ada 600 juta dosis vaksin yang dibagikan. Adapun pada tahun 2021, baru sebanyak 280 juta dosis vaksin tersalurkan. Capian itu masih di bawah 50%.  

"Jika pemerintah menargetkan vaksinasi booster bisa terealisasi tahun ini, maka jumlah penyuntikan vaksin di tahun ini akan lebih besar," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/7). 

Sekadar informasi, produk IRRA yang berhubungan langsung dengan program vaksinasi adalah produk jarum suntik ADS (Auto Disable Syringe) Oneject. Produk tersebut sudah terstandarisasi WHO dan memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) hingga 60%. 

Oleh karenanya, semakin banyak jumlah masyarakat yang akan menerima vaksin, semakin meningkat pula kebutuhan ADS. 

IRRA juga optimistis potensi kenaikan permintaan dari pasar itu  dapat dipenuhi dengan baik. Mengingat PT Oneject Indonesia sudah menyelesaikan pabrik baru yang membuat total kapasitas produksi menjadi 1,2 miliar. Sebagai pengingat, di awal tahun ini IRRA mengumumkan rencana akuisisi 51% kepemilikan Oneject Indonesia. 

"Memang kami (Oneject) banyak mendapat permintaan ekspor, namun dari Oneject-nya sendiri tetap memprioritaskan pemenuhan kebutuhan domestik, sehingga untuk pasokan sepenuhnya bisa dipenuhi," imbuhnya. 

Kendati permintaan jarum suntik berpotensi meningkat, IRRA masih mempertimbangkan tekanan permintaan yang dialami dari sisi produk antigen tes Covid-19 karena kasus covid yang cenderung menurun sepanjang semester I 2022. Oleh karenanya, sejauh ini IRRA belum mengubah target pertumbuhan pendapatan maupun laba bersihnya. 

"Jadi untuk perubahan target tahun ini, setelah rilis laporan keuangan semester I 2022 sambil melihat kondisi perkembangan saat ini dimana terjadi kenaikan angka Covid yang signifikan. Dan ini semua masih dari sisi organik growth," jelasnya. 

Asal tahu saja, IRRA sepanjang tahun 2022 menargetkan akan mengantongi kenaikan pendapatan dan laba bersih antara 40% hingga 50%. 

Saham Lesu

Saham IRRA ditutup menghijau 0,79% hari ini, Selasa (19/7). Akan tetapi, penguatan itu tidak dapat mengimbangi tekanan yang sudah terjadi sejak awal tahun. Menurut data RTI Business, pergerakan saham IRRA cenderung melemah cukup dalam, hingga 35,44%. 

Kewajiban vaksin booster memang dapat menjadi sentimen positif bagi IRRA, akan tetapi Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei menilai dampaknya tidak akan signifikan terhadap pergerakan sehamnya. Mengingat, jumlah kebutuhan vaksinasi diperkirakan tidak akan sebanyak tahun lalu.

Menurut Jono,  IRRA cenderung dapat memaksimalkan katalis positif dari peluang ekspor jarum suntik dan produk lainnya. Apalagi, kapasitas produksi yang dimiliki saat ini bertumbuh dibandingkan tahun lalu. 

Jono memperkirakan, pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun 2022 ini  kemungkinan akan lebih mirip dengan pertumbuhan di kuartal I 2022 dibandingkan kuartal I-2021. 

"Kasus Covid yang menurun sehingga kebutuhan tes diproyeksi juga menurun. Saat ini kita belum ada rekomendasi untuk IRRA," jelas Jono, Selasa (19/7). 

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) Siapkan Capex Hingga Rp 50 Miliar Tahun Ini

Secara teknikal Analis Phillip Sekuritas Joshua Marcius mencermati, saham IRRA masih bergerak dalam tren bearish. Ini terlihat pergerakannya di bawah EMA200 seiring dengan penembusan terhadap titik support terdekatnya beberapa waktu lalu. Oleh karenanya, saham IRRA masih berpotensi untuk bergerak melemah lebih lanjut ke area support 1.225 selama pergerakannya masih tertahan di area resistance 1.380.

"Rekomendasi yang dapat diberikan adalah wait and see," jelas  Joshua Selasa (19/7). 

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Indonesia Herditya Wicaksana juga melihat IRRA masih berada pada fase downtrendnya. Walau demikian dalam jangka pendek tidak menutup kemungkinan IRRA menguat terlebih dahulu. 

"Selama IRRA masih sanggup berada di atas support-nya, maka IRRA berpeluang menguat, di mana hal ini nampak dari pergerakan MACD dan Stochastic yang menunjukkan awal penguatan meskipun masih cenderung sideways," ujarnya, Selasa (19/7). 

Oleh karenanya ia cenderung menyarankan spekulatif buy dengan level support di Rp 1.220 dan resistance di Rp 1.380 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×