kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Usai IPO, Widodo Makmur Unggas (WMUU) langsung genjot kapasitas produksi


Jumat, 05 Februari 2021 / 16:20 WIB
Usai IPO, Widodo Makmur Unggas (WMUU) langsung genjot kapasitas produksi
ILUSTRASI. Widodo Makmur Unggas (WMUU) langsung menggenjot kapasitas produksi usai melepas saham perdana (IPO).


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai melangsungkan penawaran saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO), PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) langsung tancap gas untuk mengeksekusi agenda ekspansi usahanya. Salah satu fokus emiten peternakan terintegrasi ini adalah meningkatkan kapasitas produksi.

Direktur Utama Widodo Makmur Unggas Ali Mas’adi mengatakan, Widodo Makmur Unggas berencana memenuhi fasilitas produksi, merampungkan pabrik pakan ternak yang ada di Ngawi pada kuartal IV-2021, dan peningkatan volume ayam broiler.

Beberapa fasilitas yang dibangun seperti fasilitas Breeding PS Farm Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, fasilitas layer commercial farm di Klaten, fasilitas hatchery di Sukabumi, fasilitas broiler commercial farm di Wonogiri, fasilitas slaughterhouse di Cianjur, dan fasilitas feedmill di Ngawi.

Penambahan kapasitas yang dikejar memang cukup besar. Dari penambahan kapasitas rumah potong atau slaughterhouse saja misalnya, WMU mengincar kenaikan hingga total kapasitas pemotongan WMU mencapai 25.500 ekor per jam. Sebagai perbandingan, kapasitas pemotongan slaughterhouse WMUU saat ini telah mencapai 13.500 ekor per jam.

Baca Juga: Widodo Makmur Unggas (WMUU) menyiapkan belanja modal Rp 1,5 triliun

Selain itu, emiten ini juga akan mengungkit kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6,4 juta broiler melalui dua tahap. Sebelumnya WMUU membidik volume kapasitas ayam broiler mencapai 7,7 juta, namun diturunkan menjadi 6,4 juta broiler. Kendati demikian, Perseroan tetap bisa memenuhinya dengan membeli live bird dari luar.

Sedangkan untuk fasilitas feedmill di Ngawi akan berdiri di atas tanah seluas 134.000 meter persegi dan ditargetkan bisa beroperasi di akhir semester kedua 2021. Alasan dan pertimbangan pembangunan fasilitas ini guna meningkatkan kapasitas produksi peternakan ayam yang terintegrasi untuk mendukung usaha WMUU.

Guna melancarkan rencana ekspansinya tersebut, Widodo Makmur Unggas bakal mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun ini. Jumlah belanja modal tersebut turun dari alokasi awal sebesar Rp 1,9 triliun. Walaupun turun dari angka sebelumnya, namun manajemen WMUU optimistis untuk tetap mencapai kinerja yang positif pada tahun ini.

Salah satu sumber belanja modal tersebut diperoleh dari IPO. Perusahaan peternakan ayam ini telah menawarkan sebanyak 1,94 miliar saham dengan harga Rp 180 per saham. Dus, dari aksi ini Widodo Makmur Unggas meraup dana segar sebesar Rp 349,41 miliar.

Ali melanjutkan, IPO bukan satu-satunya aksi korporasi yang dilakukan oleh Widodo Makmur Unggas. Emiten ini juga berencana menerbitkan obligasi korporasi pada kuartal III 20201 atau kuartal IV 2021.

“Untuk rencana obligasi kami rencanakan pada akhir tahun, masalah nilainya berapa akan dihitung lagi nanti,” ungkapnya belum lama ini.

Adapun sumber pendanaan lainnya akan diperoleh dari refinancing dari rumah potong yang berlokasi di Wonogiri serta dari internal perusahaan.

Baca Juga: 30 Perusahaan masuk pipeline BEI, simak strategi memilih saham IPO



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×