Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menggelar initial public offering (IPO), PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) bersiap menggeber ekspansi. Sejumlah ekspansi sudah disiapkan LABA dengan memanfaatkan dana segar hasil IPO.
Untuk diketahui, dana yang terhimpun dari pagelaran IPO ini senilai Rp 25 miliar. Sekitar 50% dana segar akan digunakan Ladangbaja sebagai modal kerja, yakni pembelian bahan baku produksi berupa carbon steel dan special steel dari pihak ketiga. Selain itu dana IPO juga untuk kegiatan operasional LABA.
Sekitar 50% akan digunakan sebagai belanja modal atau capital expenditure. Rinciannya, sekitar 57,00% akan digunakan untuk pembelian mesin produksi, yaitu dua mesin computer numerical control (CNC) miling dari pihak ketiga. Sekitar 43% akan digunakan untuk perluasan divisi baru, yang akan melengkapi divisi moulding.
Mugi Tri Cahyono, Direktur Utama Ladangbaja Murni mengatakan, divisi baru yang dimaksud adalah divisi produksi moulding base. Rencana pembentukan divisi baru ini seiring dengan lokalisasi yang dilakukan LABA, dimana selama ini order LABA untuk produk mould base semua didatangkan dari luar negeri.
Baca Juga: Sejumlah perusahaan berencana menggelar IPO, siapa saja?
Sementara, pada 2014 pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan lokalisasi produk. “Otomatis kami mempersiapkan diri untuk melakukan lokalisasi, agar kembali mendapatkan order yang sebelumnya pernah kami dapatkan,” ujar Mugi kepada Kontan.co.id, Kamis (10/6).
Untuk mendukung divisi baru ini, LABA akan membeli mesin electrode discharge machine (EDM) dan juga mesin block bandsaw. LABA juga akan merenovasi pabrik dan gudang di Cibitung yang rencananya akan dilakukan mulai pada triwulan keempat 2021 dan diestimasikan selesai pada triwulan pertama tahun 2020, yang nantinya akan digunakan sebagai lokasi produksi divisi baru.
LABA juga berencana melakukan ekspansi lain, yakni ke segmen injection mould. Secara singkat, Mugi menjelaskan, setelah mould selesai dibuat, terdapat proses pencetakan yang nantinya memakai injection mould. “ Setelah mould selesai, di-inject, lalu keluarlah produk. Kami juga akan membuka peluang ke sana, nanti kami menerima jasa untuk injection,” kata Mugi.
Mugi optimistis LABA dapat mencetak kinerja ciamik tahun ini. Salah satu pendorong kinerja adalah pulihnya industri otomotif, sebagai salah satu konsumen terbesar LABA. Terlebih, pemerintah telah memberi relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPNBM) untuk mendorong penjualan mobil. Selain itu, permintaan juga datang dari industri plastik hingga kosmetik.
Selanjutnya: Resmi melantai di bursa, saham Ladangbaja Murni (LABA) melonjak 34%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News