kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.206   65,54   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   13,29   1,21%
  • LQ45 880   13,50   1,56%
  • ISSI 221   1,37   0,62%
  • IDX30 450   6,98   1,58%
  • IDXHIDIV20 541   6,55   1,23%
  • IDX80 127   1,60   1,27%
  • IDXV30 135   0,68   0,51%
  • IDXQ30 149   1,91   1,30%

Usai IPO, Ini Fokus Koka Indonesia (KOKA) ke Depan


Rabu, 11 Oktober 2023 / 14:41 WIB
Usai IPO, Ini Fokus Koka Indonesia (KOKA) ke Depan
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (11/10/2023).


Reporter: Recha Dermawan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (11/10). KOKA menjadi emiten ke-72 yang mencatatkan sahamnya di bursa efek pada tahun 2023 ini.

Pada awal perdagangan, harga KOKA sempat melejit ke Rp 172 per saham. Harga saham KOKA kemudian bergerak ke Rp 152 per saham pada Rabu (11/10) pukul 10.35 WIB. KOKA sendiri mematok harga initial public offering (IPO) sebesar Rp 128 per saham.

Dari aksi korporasi ini, KOKA meraup dana segar Rp 91,156 miliar. Setelah IPO ini, KOKA berencana memperluas pasar bukan hanya di China tetapi juga di Indonesia

“Kami akan berfokus untuk memperluas pasar kami bukan hanya di pangsa pasar China saja tapi juga di pangsa pasar Indonesia dan kami juga akan melakukan ekspansi untuk investasi di material tiang pancang,” kata Michael Albert, Direktur Keuangan KOKA di Bursa Efek Indonesia, Rabu (11/10).

Baca Juga: Usai IPO, Logisticsplus International (LOPI) Targetkan Pendapatan Naik 30%

Adapun saat ini KOKA sudah membangun pabrik tiang pancang tersebut di Semarang dengan nama PT Cahaya Mega Beton. Pembangunan pabrik tersebut bertujuan agar KOKA selalu bisa berkontribusi bukan hanya di sektor jasa saja tapi juga bisa dari segi material untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Hasil produksi dari PT Cahaya Mega Beton milik KOKA tersebut sebelumnya sudah didistribusikan untuk pembangunan Kereta Cepat dan saat ini KOKA sedang berfokus beralih ke pembangunan-pembangunan jalan tol dan infrastruktur lainnya di Indonesia.

Albert juga mengatakan, estimasi dana yang diterima KOKA dari kontrak pembangunan Infrastruktur di Indonesia tahun ini adalah sekitar Rp 200 miliar.

Adapun mengenai penggunaan dana dari IPO, KOKA akan menggunakan dana tersebut untuk dua hal utama. Pertama, sekitar 13,55% akan digunakan untuk belanja modal pengadaan alat berat baru.

KOKA akan membeli tiga unit wheel loader, dua unit truck crane, dan dua unit excavator. Koka Indonesia berniat merealisasikan pengadaan ini selambat-lambatnya pada kuartal keempat 2023.

KOKA telah menentukan vendor yang memiliki kredibilitas dan berpengalaman dalam penyediaan alat berat tersebut, yaitu PT Rimpac Daya Mitra selaku pihak ketiga yang memiliki kegiatan usaha sebagai distributor alat berat.

Baca Juga: Pasca IPO, Logisticsplus International (LOPI) Gandeng Pertamina Kilang

Kedua, sekitar 86,45% akan digunakan untuk modal kerja, meliputi antara lain pembayaran material bahan baku konstruksi, biaya logistik pengiriman, biaya operasional di lokasi proyek, dan biaya administrasi yang timbul dalam proyek

Asal tahu saja, KOKA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang kontraktor umum proyek konstruksi, teknik mesin, teknik geoteknik, desain interior, dan furniture.

Sebagai informasi, Koka membukukan laba bersih sebesar Rp 11,87 miliar per 31 Maret 2023 atau naik dari periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 7,96 miliar. Adapun, pendapatan KOKA tercatat Rp 69,54 miliar, naik dari posisi yang sama di 2022 sebesar Rp 61,36 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×