kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,72   2,08   0.22%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai IPO, cermati target dan rencana bisnis Ashmore Asset Management (AMOR)


Selasa, 14 Januari 2020 / 15:47 WIB
Usai IPO, cermati target dan rencana bisnis Ashmore Asset Management (AMOR)
akhmad.suryahadi-Pencatatan saham Ashmore Asset Management (AMOR). Resmi melantai, saham Ashmore Asset Management (AMOR) melesat 50% dan kena auto reject. KONTAN/Akhmad Suryahadi


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini, PT Ashmore Asset Management Indonesia Tbk (AMOR) telah resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham AMOR dicatatkan di papan pengembangan dan menjadi perusahaan ke-5 yang melantai sepanjang 2020.

Direktur Ashmore Asset Management Arief Cahyadi Wana mengatakan, dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp 211 miliar akan digunakan untuk pengembangan platform digital hingga pengembangan produk-produk yang dikeluarkan.

Baca Juga: Resmi melantai, saham Ashmore Asset Management (AMOR) melesat 50% ke auto reject atas

Pada periode tutup tahun Juni 2019, total dana kelolaan/assets under management (AUM) AMOR sebesar Rp 25 triliun. Hingga akhir Desember 2019, dana kelolaan AMOR tumbuh hingga Rp 31,3 triliun.

Arief melanjutkan, setidaknya AMOR menargetkan dana kelolaan dapat tumbuh 20%-30% setiap tahunnya. “Sebab, kami memiliki track record yang baik, tim investasi yang baik dan cukup andal. Kami memiliki manajemen risiko yang sangat baik,” papar Arief usai pencatatan saham AMOR di Jakarta, Selasa (14/1).

Arief mengatakan, industri jasa manajemen dan penasihat investasi hanya tumbuh 10%-15% dalam setahun. Namun, AMOR mampu mencatatkan pertumbuhan AUM lebih dari rata-rata pertumbuhan industri.

Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap jadi jawara di industri reksadana 2019

Sementara dari sisi kinerja, Arief memprediksi laba bersih tahun fiskal ini dapat tumbuh setidaknya sama dengan pertumbuhan AUM, yakni 20% - 25% dari laba periode tahun lalu. Untuk diketahui, pada periode Juni 2019, laba AMOR mencapai Rp 89 miliar. 

Arief pun optimis AMOR bakal mampu menembus target yang telah dipasang ini. Sebab, kondisi pasar modal saat ini sudah mulai kondusif serta didukung oleh beberapa katalis positif, mulai dari era suku bunga yang sudah turun hingga pertumbuhan ekonomi yang stabil di level 5%,

“Selain itu, data-data perekonomian yang masuk ke Indonesia akan membaik seperti Foreign Direct Investment (FDI) yang membaik, rupiah yang menunjukkan hasil penguatan yang baik, inflasi yang terkendali, hingga suku bunga yang kelihatannya masih akan turun,” sambungnya.

Baca Juga: Siap-Siap, Ada Lima Perusahaan Masuk Bursa di Awal Tahun Ini

Dengan adanya katalis-katalis positif ini, Arief juga optimis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu tumbuh setidaknya 10%-12% dalam setahun.

Ke depan, Arief menargetkan setidaknya ada 2-3 produk baru yang diterbitkan AMOR. Meski demikian, ia masih enggan membeberkan lebih lanjut terkait bocoran produk apa yang bakal diluncurkan emiten anyar ini. Sebab, pihaknya masih menggodok matang-matang terkait produk baru tersebut.

“ Kami tidak ingin mengeluarkan produk yang gagal. Karena selama ini kami belum pernah memiliki produk yang gagal,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×