Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Asal tahu saja, Dana Brata Luhur memiliki aset di Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala di Kalimantan Selatan dalam bentuk pelabuhan/terminal batubara dan hauling road (jalur angkut) sepanjang 46 km. Sementara pelanggan (user) TEBE adalah penambang yang mempunyai Izin Usaha Penambangan (IUP) di wilayah tersebut.
Hendy mengatakan, di sekitar aset TEBE terdapat kurang lebih 50 penambang. Sebanyak 22 di antaranya telah menjadi pelanggan TEBE.
"Sehingga masih ada peluang untuk menambah pelanggan," lanjutnya.
Terkait harga komoditas batubara yang tengah melorot, Hendy tetap optimistis harga batubara akan segera pulih.
Sebab, wacana pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) masih terus bergulir dan 22.000 MW diantaranya menggunakan energi batubara.
Menurut Hendy, pada tahun 2019 pengunan batubara mencapai 90 juta metrik ton. Diharapkan pada tahun 2025-2030, konsumsi batubara bisa menembus 160 juta ton.
"Dari kenaikan itu saja kita harapkan masuk ke Dana Brata Luhur. Jadi, saya cukup yakin dengan perkembangan perusahaan," tegasnya.
Baca Juga: Dana Brata Luhur (TEBE) hanya menawarkan 35 juta saham IPO, intip profilnya berikut
Untuk mengatasi kelesuan harga batubara, Hendy mengatakan tahun depan TEBE berencana masuk dalam bisnis coal trading melalui anak usahanya yakni PT Talenta Bumi Energi.
Diharapkan, anak usaha ini mampu menyumbang volume pelabuhan TEBE yang dioperasikan oleh anak usaha lainnya, yakni PT Talenta Bumi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News