Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dana Brata Luhur Tbk segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham TEBE. Calon emitan ini menetapkan harga penawaran Rp 1.096 per saham.
Dengan total saham yang ditawarkan 35 juta pada initial public offering (IPO), Dana Brata Luhur akan meraup dana segar Rp 38,36 miliar. Berdasarkan prospektus TEBE, jumlah saham yang ditawarkan ini hanya 2,72% dari modal disetor setelah IPO.
Dana Brata akan menggunakan 80% dana IPO untuk kebutuhan modal anak usaha, PT Talenta Bumi. TEBE akan menggunakan sisa dana IPO 20% untuk kebutuhan modal kerja Dana Brata.
Baca Juga: Harga meroket 2.952,17% sejak IPO, begini valuasi saham Gaya Abadi Sempurna (SLIS)
Dana Brata Luhur lewat anak usahanya, PT Talenta Bumi menjalankan usaha di bidang infrastruktur pertambangan seperti jalan pengangkutan batubara, area penyimpanan, serta pengoperasian terminal batubara.
Masa penawaran umum TEBE telah digelar kemarin dengan tanggal penjatahan 13 November. Penjamin pelaksana emisi IPO Dana Brata adalah Victoria Sekuritas Indonesia dan Surya Fajar Sekuritas. TEBE akan melantai di Bursa Efek Indonesia pada 18 November 2019.
Berdasarkan pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia, TEBE juga akan menerbitkan saham baru untuk konversi mandatory convertible loan senilai Rp 274 miliar pada tanggal penjatahan dengan jumlah saham 250 juta saham atau setara 20% dari modal disetor sebelum penawaran umum atau 19,46% setelah IPO.
Baca Juga: Alibaba rencanakan IPO di bursa Hong Kong terealisasi akhir November 2019
Mandatory convertible bond Dana Brata dimiliki oleh dua investor, yakni Calden Investments Limited senilai Rp 156,99 miliar dan Hoch Ventures Pte Ltd sebesar Rp 117 miliar. Setelah IPO, Calden akan memiliki 11,51% saham TEBE dan Hoch menggenggam 8,31% saham TEBE.
Sementara pemegang saham terbesar TEBE adalah PT Prima Mineral Utama yang kepemilikannya akan tergerus dari 66,53% sebelum IPO menjadi 51,78% setelah IPO.
Pada tahun 2018, Dana Brata mengantongi pendapatan Rp 295,39 miliar, melonjak dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 25,64 miliar. Lonjakan pendapatan ini berasal dari pendapatan jasa pelabuhan dan fasilitas jalan yang tercatat pada semester kedua 2018. Pada periode sebelumnya, pendapatan Dana Brata hanya berasal dari pendapatan sewa.
Baca Juga: Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) menyiapkan Rp 4,30 triliun untuk buyback MTN
Pada semester pertama tahun ini, Dana Brata mencatat pendapatan Rp 164,12 miliar. Pendapatan ini melesat dari hanya Rp 13,06 miliar pada semester pertama tahun lalu ketika Dana Brata belum mencatat pendapatan dari jasa pelabuhan dan fasilitas jalan.
Pada semester pertama tahun ini, Dana Brata mencatat laba bersih Rp 18,08 miliar yang justru turun dari Rp 130,21 miliar pada tahun lalu. Anjloknya laba Dana Brata ini terjadi karena tahun lalu TEBE mencatat keuntungan dari pembelian dengan diskon sebesar Rp 129,03 miliar.
Keuntungan ini berasal dari akuisisi 99,15% saham Talenta Bumi yang bergerak di bidang pertambangan batubara, termasuk membangun dan mengoperasikan fasilitas penunjang pertambangan dengan nilai akuisisi Rp 372 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News