Usai Guyur Dividen, Begini Prospek Saham Hartadinata Abadi (HRTA)

Rabu, 16 Juli 2025 / 20:45 WIB

ILUSTRASI. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah membagikan dividen Rp 96,71 miliar atau Rp 21 per saham kepada para pemegang sahamnya pada hari ini, Rabu (16/7).

Reporter: Rashif Usman | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) telah membagikan dividen Rp 96,71 miliar atau Rp 21 per saham kepada para pemegang sahamnya pada hari ini, Rabu (16/7).

Analis MNC Sekuritas cabang Pantai Indah Kapuk Hijjah Marhama menilai pergerakan saham HRTA beberapa waktu terakhir masih berada dalam fase konsolidasi. Hal ini sejalan dengan tren harga komoditas emas yang juga sudah mulai terkonsolidasi sejak akhir Mei 2025.

Hijjah berpendapat turunnya euforia terhadap emas dipengaruhi oleh meredanya eskalasi geopolitik, ekspektasi penurunan suku bunga, serta sudah terbitnya kejelasan mengenai tarif dari Amerika Serikat.

"Menuju tanggal cum date dividen terlihat belum ada aksi pembelian yang masif, karena yield sekitar 3.6% cenderung kurang diminati oleh pelaku pasar dan investor," kata Hijjah kepada Kontan, Rabu (16/7).

Senada, Analis infovesta kapital advisory Ekky Topan menerangkan kinerja saham HRTA selama beberapa bulan terakhir cenderung fluktuatif. Harga sempat bergerak di kisaran Rp 580–Rp 700 menjelang cum date dividen, namun pasca cum date pergerakan cenderung sideways di area Rp 580–Rp 630, mencerminkan belum adanya dorongan kuat dari sisi teknikal.

Prospek& rekomendasi saham HRTA

Hijjah melihat prospek HRTA tetap menarik, terutama pasca tanggal ex-date dan pembayaran dividen. HRTA dinilai sebagai salah satu saham berbasis emas dengan valuasi yang relatif murah dibandingkan dengan emiten sejenis seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Archi Indonesia Tbk (ARCI). Price to earnings ratio (PER) HRTA saat ini masih berada di kisaran 4,5 kali, sejalan dengan pertumbuhan kinerjanya dan arus kas operasional yang positif.

Secara tren, HRTA cenderung masih berada pada trend bullish di antara saham emas lainnya. Namun, untuk jangka menengah, pergerakan harga kemungkinan masih akan bergerak dalam pola konsolidasi, mengikuti arah harga emas global yang mulai stagnan.

HRTA dinilai layak untuk dicermati saat ini apabila melihat sisi fundamentalnya. Selain memiliki valuasi yang menarik dan kondisi keuangan yang sehat, kinerja perusahaan pada kuartal I-2025 tercatat tumbuh 46% secara tahunan. Kinerja ini terdorong oleh lonjakan harga emas pada periode tersebut, yang memperlebar margin penjualan.

"Namun dengan harga emas yang mulai stagnan dan ekonomi yang masih banyak ketidakpastian membuat harga emas masih cenderung stabil, tidak jatuh terlalu dalam," ucap Hijjah.

Ke depannya, Hijjah bilang HRTA tengah fokus melakukan ekspansi organik melalui penambahan jaringan toko, memperkuat hubungan dengan mitra grosir (wholesaler), serta mengembangkan platform digital. Tak hanya itu, HRTA juga menjalin kerja sama strategis dengan PT Pegadaian, yang diyakini akan memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan.

Sementara itu, Ekky berpandangan prospek HRTA masih sangat solid. Kenaikan harga emas global menjadi katalis utama pertumbuhan. Menurutnya, selama harga emas global tetap stabil, outlook kinerja HRTA dinilai masih positif hingga akhir tahun.

Secara teknikal, Ekky melihat area di bawah Rp 550 dapat menjadi zona akumulasi menarik. Target jangka pendek berada di level Rp 620, dengan potensi swing ke kisaran Rp 700–Rp 730 jika momentum penguatan kembali muncul.

Adapun Hijjah menyarankan pelaku pasar untuk hold saham HRTA dengan target harga Rp 900 untuk periode menengah hingga panjang.