kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usai anjlok harga Bitcoin, Ethereum, Shiba Inu, dll Selasa (7/12) naik, saatnya beli?


Selasa, 07 Desember 2021 / 07:47 WIB
Usai anjlok harga Bitcoin, Ethereum, Shiba Inu, dll Selasa (7/12) naik, saatnya beli?
ILUSTRASI. Usai anjlo harga Bitcoin, Ethereum, Shiba Inu, dll Selasa (7/12) naik, saatnya beli?


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga mata uang kripto atau crypto currency seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu dll mulai naik pada perdagangan hari ini, Selasa 7 Desember 2021. Apakah kebangkitan harga Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu dll ini akan terus berlanjut?

Harga Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu dll mulai naik. Padahal hingga Senin (6/12/2021), harga Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu dll masih menurun.

Harga aset kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia, Bitcoin pada perdagan Senin (6/12), turun hingga hampir 40% dari titik all time high (ATH) yang dicapai pada 9 November 2021 lalu. 

Ini menyebabkan harga Bitcoin berada di level $42.019,86 atau setara dengan Rp 607.050.412,46 menurut data CoinDesk. Penurunan ini juga merupakan titik terendah Bitcoin dibandingkan dengan dua bulan terakhir, sejak September 2021.

Alhasil, akibat penurunan tersebut, mayoritas aset kripto dengan kapitalisasi pasar yang besar ikut turun. Di hari yang sama, Ethereum (ETH), Avalanche (AVAX), dan Shiba Inu (SHIB) mengalami penurunan hingga 15%. Binance Coin (BNB) turun hingga 13%, Solana (SOL) 18%, Polkadot (DOT) 25%, Cardano (ADA) 20%, Ripple (XRP) 26%, dan Dogecoin (25%).

Pada perdagangan hari ini, Selasa (7/12), harga Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu dll berada di zona hijau. Marketcoincap pada Selasa (7/12) pukul 07.35 WIB mencatat, harga uang kripto Bitcoin, yang merupakan crypto currency dengan market cap terbesar, berada di level US$ 50.613,28. Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin naik 3,85%. Namun dalam 7 hari perdagangan, harga Bitcoin masih terkoreksi 12,47%.

Baca Juga: Harga saham BUKA / Bukalapak terus melorot, investor harus jual atau beli?

Harga Ethereum (market cap terbesar kedua) di level US$ 4.343,69, naik 5,21% dalam 24 jam terakhir. Dalam 7 hari perdagangan, harga Ethereum turun 2,60%.

Harga Binance Coin (market cap terbesar ketiga) di level US$ 586,13, naik 8,09% dalam 24 jam perdagangan. Selama 7 hari perdagangan, harga Binance Coin turun 6,75%.

Harga Tether (market cap terbesar keempat) di level US$ 1, naik 0,09% dalam 24 jam perdagangan. Dalam 7 hari perdagangan, harga Tether naik 0,06%.

Harga Solana (market cap terbesar kelima) di level US$ 194,92 naik 2,93% dari sehari sebelumnya. Selama 7 hari perdagangan, harga Solana terkoreksi 4,58%.

Uang kripto Terra yang kini duduk di peringkat 10 market cap terbesar, dibanderol dengan harga US$ 66,92. Harga Terra naik 2,61% dalam 24 jam perdagangan dan melesat 30,55% dalam sepekan.

Kenaikan harga juga terjadi pada Degocoin, uang kripto yang sempat dipopulerkan oleh milyarder Elon Musk. Harga Dogecoin di level US$ 0,1792, naik 7,49% dalam 24 jam terakhir. Dogecoin kini di peringkat 11 market cap terbesar.

Uang kripto lain yang juga pernah dipopulerkan Elon Musk, Shiba Inu pun naik harganya. Harga Shiba Inu kini US$ 0,00003723, naik 6,05% dalam 24 jam.

Co-Founder Zipmex Indonesia Raymond Sutanto mengatakan harga Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu serta uang kripto lainnya sempat merosot karena sejumlah hal. Pertama, The Securities and Exchange Commision menolak reksa dana WisdomTree Bitcoin Trust pada 1 Desember 2021 lalu. 

Baca Juga: BI sebut pentingnya pembahasan kembali mata uang digital saat presidensi G20

Hal ini disebabkan karena proposal yang diajukan WisdomTree Bitcoin Trust belum mampu memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh SEC mengenai pencegahan tindakan manipulatif dan kecurangan.

Lalu, pernyataan Ketua Komisi SEC Gary Gensler yang menyebut Bitcoin merupakan kompetitor bagi sistem perbankan dan konsensus keuangan di seluruh dunia. Serta, The Fed yang akan mulai mengurangi pembelian aset atau tapering untuk menormalisasi kebijakan moneter dan menaikkan suku bunga pada tahun 2022, tepatnya pada Juni, September, dan Desember.

“Kebijakan tapering tersebut membuat kebanyakan investor memutuskan untuk melepaskan aset-aset berisiko seperti saham dan aset kripto. Kemudian memutuskan untuk beralih ke dolar AS yang dianggap akan menguat,” kata Raymond dalam keterangan tertulis, Senin (6/12).

Kendati begitu, Raymond meyakini bahwa koreksi ini sebenarnya masih merupakan hal yang normal dan sehat. Koreksi yang terjadi merupakan bagian dari pasar yang tidak bisa dielakkan, namun masih dapat dimanfaatkan.

Baca Juga: Terbaru, ini daftar pedagang aset kripto resmi di Bappebti

Ia melihat, dalam kondisi ini, para investor justru sebaiknya memanfaatkan momen yang ada sesuai dengan profil risiko yang mereka miliki. “Untuk investor yang memiliki profil risiko tinggi,momen ini merupakan periode ‘diskon’ untuk membeli Bitcoin di harga yang lebih murah atau buy the dip. Sementara bagi investor dengan tingkat toleransi yang kecil, bisa membeli secara akumulatif atau dollar cost averaging (DCA),” tutupnya.

Itulah perkembangan harga Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu dll. Ingat, investasi mata uang kripto seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Terra hingga Dogecoin dan Shiba Inu dll sangat berisiko. Kenali risikonya sebelum berinvestasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×