Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat
Nico berpendapat, selesainya proyek turnkey dapat mempercepat pencairan piutang milik WSKT sehingga kondisi keuangan perusahaan tetap sehat.
WSKT pun tergolong sukses dalam meningkatkan pembayaran piutang. Pasalnya, di semester pertama 2019 lalu pembayaran piutang emiten tersebut meningkat menjadi Rp 20,3 triliun atau naik dari posisi di semester pertama tahun 2018 sebesar Rp 14,1 triliun. Kala itu, WSKT terbantu dari pembayaran proyek turnkey berjumlah Rp 7,5 triliun.
Baca Juga: Dinilai Moody's berisiko, Ini upaya Adhi Karya Tbk (ADHI) jaga rasio utang
Selain itu, adanya sejumlah proyek turnkey yang selesai dapat berdampak positif terhadap pendapatan WSKT, walau harus diakui dampak tersebut belum tentu dirasakan dalam waktu cepat. Apalagi, WSKT banyak menggarap proyek jalan tol yang notabene merupakan bentuk investasi jangka panjang.
“Pendapatan dari jalan tol itu belum bisa terlihat dalam jangka pendek. Semua tergantung pada arus lalu lintas di tol tersebut dan kondisi infrastruktur di sekitarnya,” ungkapnya.
Kendati demikian, ia tetap memandang prospektif proyek-proyek WSKT yang sebentar lagi kelar. Khususnya untuk tol Japek Elevated yang dinilai akan mendatangkan manfaat yang besar bagi perusahaan di waktu mendatang. Sebab, tol tersebut sangat strategis sebagai sarana penyambung antara Jakarta dengan wilayah di sekitarnya.
Nico pun merekomendasikan hold saham WSKT dengan target harga Rp 2.200 per saham.
Baca Juga: Mumpung Tren Suku Bunga Global Rendah, Obligasi Global Jadi Pilihan Emiten
Sementara Liga Maradona merekomendasikan beli saham WSKT dengan target Rp 2.300 per saham. Ia memprediksi pendapatan WSKT akan mencapai Rp 45,86 triliun di akhir tahun ini, sedangkan laba bersihnya mencapai Rp 3,47 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News