Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten media Grup Bakrie PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berencana membebaskan diri dari utang pada 2023 dengan skema private placement.
Pada paparan publik, Direktur VIVA Jastiro Abi menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan dengan menjual saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) sebanyak 10% atau sebanyak-banyaknya 3,9 lembar.
"Kami akan fokus pada rencana pembayaran utang dengan menjual saham MDIA melalui skema private placement sebesar 10% atau sebanyak-banyaknya 3,9 miliar lembar untuk pembayaran utang sehingga target bebas utang di 2023 tercapai," jelasnya, Rabu (14/12).
Sebagai informasi, berdasarkan laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dana segar dari private placement tersebut digunakan untuk menyelesaikan utang Senior Facility yaitu sebesar Rp960 miliar yang akan dibayarkan dalam mata uang dolar AS dengan kurs yang berlaku pada tanggal pembayaran.
Pembayaran tersebut akan dilakukan melalui fasilitas refinancing yang akan diperoleh dari Lembaga keuangan maupun Lembaga non-keuangan serta sumber pendanaan lainnya.
Baca Juga: Kinerja Mumpuni Visi Media (VIVA) Ditopang Intermedia Capital (MDIA)
Di sisi lain, berdasarkan laporan keuangan per kuartal III 2022, liabilitas jangka pendek VIVA mencapai 9,6 triliun atau meningkat 9,09% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp8,8 triliun.
Justiro Abi melanjutkan, hingga kini VIVA telah mengurangi utang di level ANTV menjadi Rp960 miliar dari Rp1,7 triliun atau US$112 juta.
“Private placement untuk saham MDIA dengan harga premium dari harga sekarang ini. Saham tersebut nantinya akan dibeli oleh investor dari luar negeri. Jadi dari situ VIVA akan bebas utang. Jadi kita bisa sehat sekali ke depannya,” sambung Abi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News