kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

UNTR resmi genggam 40% saham ACST


Selasa, 06 Januari 2015 / 20:02 WIB
UNTR resmi genggam 40% saham ACST
ILUSTRASI. Masjid Agung Banten menjadi ikon sejarah di kota Serang yang letaknya berada di kawasan kota lama.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk memiliki lini bisnis di sektor konstruksi akhirnya terealisasi. UNTR melalui anak usahanya, PT karya Supra Perkasa (KSP), membeli 200 juta saham atau 40% saham PT Acset Indonusa Tbk (ACST). KSP membeli saham tersebut dari kedua pemegang saham ACST, PT Loka Cipta Kreasi dan PT Cross Plus Indonesia.

Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR mengatakan, perseroan mengambil alih saham tersebut melalui mekanisme crossing saham di pasar negosiasi pada Senin (5/1). Saham ACST dilego di harga Rp 3.250 per saham. Dengan begitu, UNTR merogoh kocek sebesar Rp 650 miliar untuk transaksi ini.

"Dana akuisisi ini berasal dari kas internal," ujarnya saat dikonfirmasi KONTAN, Selasa (6/1). Dia bilang, perseroan masih akan mengambil 10,1% saham ACST agar bisa menjadi pemegang saham pengendali.

UNTR memiliki tiga cara dalam mengakuisisi ACST. Cara pertama adalah mengambil 40% saham ACST di pasar negosiasi. Kedua, KSP akan membeli saham ACST dari pemegang saham publik melalui mandatory tender offer atau penawaran tender wajib sebanyak  10,1% setara 50,5 juta saham.

Cara ketiga, jika KSP tidak dapat 10,1% saham dari mandatory tender offer, maka Loka Cipta dan Cross Plus akan melepas saham lagi setara dengan 10,1%.

Saat ini, UNTR tengah menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas aksi korporasi tersebut. "Tender offer diharapkan selesai pada akhir bulan ini," imbuh Sara.

Dengan akuisisi ini, pendapatan UNTR diharapkan bisa bertambah. Direktur UNTR Edhi Sarwono pernah mengatakan, sektor konstruksi akan menjadi pilar keempat bisnis UNTR setelah bisnis batubara, bisnis alat berat, dan konstruksi pertambangan.

UNTR berharap mendapat tambahan pendapatan sebesar Rp 1,5 triliun dari bisnis konstruksi ACST. Pertumbuhan itu bisa lebih tinggi lagi jika ada proyek baru. UNTR mengklaim memiliki dana kas yang cukup besar untuk ekspansi di bisnis baru tersebut. Total dana kas UNTR per September 2014 mencapai Rp 8,8 triliun.

Dengan menggenggam mayoritas saham ACST, UNTR juga akan menempatkan tiga perwakilan di dewan direksi ACST setelah proses akuisisi tuntas.

Merespon transaksi ini, saham ACST ditutup melemah 3% ke level Rp 3.600 per saham, sementara saham UNTR ditutup naik 0,44% ke level Rp 16.950 per saham pada perdagangan Selasa (6/1).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×