kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

UNSP berembuk dengan kreditur terkait gagal bayar


Rabu, 01 Oktober 2014 / 13:37 WIB
UNSP berembuk dengan kreditur terkait gagal bayar
ILUSTRASI. PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) targetkan kinerja naik 30% di tahun 2023


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menghadapi potensi gagal bayar atas pembayaran bunga wesel bayar yang telah jatuh tempo pada September 2014.

"Perusahaan mengalami potensi kegagalan atas pembayaran bunga yang jatuh tempo pada 4 September 2014," ujar Muhammad Iqbal Zainuddin, Direktur Utama UNSP dalam penjelasan laporan keuangan Juni 2014.

Sampai saat ini, dia mengaku belum menerima surat dari wali amanat pemegang wesel bayar, Bank of New York, yang menyatakan utang telah jatuh tempo dan harus dibayar sekaligus (due and payable). Ia hanya bilang, manajemen UNSP sedang melakukan pembahasan secara proaktif dan intensif dengan pemegang wesel bayar agar menemukan solusi yang diterima bersama.

Asal tahu saja, bunga tertunggak ini berasal dairi penerbitan wesel bayar yang dijamin pelunasannya terhubung dengan harga saham (guaranteed equity-linked redeemable notes) pada 18 Februari 2010.

Awalnya, total nilai penerbitan wesel bayar ini seebsar US$ 77,5 juta dengan tingkat bunga 8% per tahun. Bunga harus dibayar setiap enam bulan mulai 1 September 2010. Surat utang ini memiliki masa jatuh tempo tiga tahun atau pada 1 Maret 2013. 

Namun, pada 4 Februari 2011, perjanjian penerbitan diamandemen dengan fasilitas penerbitan baru, yakni senilai US$ 100 juta. Masa jatuh tempo surat utang itu pun lebih panjang, yakni menjadi tahun 2017. Adapun, dana hasil penerbitan wesel bayar ini sebagian digunakan untuk membiayai peningkatan investasi pada saham Agri International Resources Pte., Ltd.

Terkait adanya potensi default ini, Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menghentikan perdagangan saham emiten kebun milik Grup Bakrie ini sejak 19 September 2014. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×