kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Unilever (UNVR) Catatkan Keuntungan Bersih Rp2,5 Triliun pada Semester 1 2024


Rabu, 24 Juli 2024 / 17:30 WIB
Unilever (UNVR) Catatkan Keuntungan Bersih Rp2,5 Triliun pada Semester 1 2024
ILUSTRASI. Benjie Yap, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melaporkan kinerja paruh pertama 2024 dengan penjualan bersih mencapai Rp19 triliun dan laba bersih sebesar Rp2,5 triliun. Pangsa pasar UNVR pun terus bertahap meningkat sejak Desember 2023 lalu.

Pertumbuhan pendapatan domestik meningkat sebesar 4,1% dibandingkan semester kedua tahun 2023. Sementara, marjin laba sebelum pajak (PBT) meningkat sebesar 229 basis poin dibanding semester kedua 2023 menjadi 16,6%.

 “Pada paruh pertama 2024 ini kami menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting bagi masa depan Perseroan,” kata Benjie Yap, Presiden Direktur Unilever Indonesia dalam keterangannya, Rabu (24/7).

Baca Juga: Hindustan Unilever Membukukan Pertumbuhan Laba 2,7%

Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya akan tetap teguh pada upaya untuk membangun bisnis dengan cara memperkuat fundamental, mengutamakan peningkatan daya saing brand kami, serta mendorong efisiensi biaya untuk mendongkrak profitabilitas.

Secara bersamaan, Unilever menjalankan program transformasi untuk mempertajam fokus dan mendorong pertumbuhan melalui organisasi yang lebih ramping dan akuntabel.

Mengacu pada publikasi, pembiayaan di sisi promosi dan belanja iklan juga mengalami peningkatan sebesar 157 basis poin dari 7,6% pada semester pertama 2023 menjadi 9,1% pada semester pertama 2024.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat daya saing brand-brand inti perusahaan.  

Unilever Indonesia juga terus menunjukkan komitmen untuk memperkuat kembali pangsa pasar sejak kuartal keempat 2023. Inovasi yang didukung oleh penelitian ilmiah dan teknologi menjadi salah satu kekuatan utama perusahaan.

Dengan operasi di 190 negara dan pusat Penelitian dan Pengembangan (R&D) di seluruh dunia, serta lebih dari 5.000 ahli yang bekerja di 60 negara, Unilever dapat mempercepat laju inovasi dan menghadirkan produk berkualitas yang sesuai dengan preferensi lokal.

 

Baca Juga: Unilever Bakal PHK 3.200 Karyawan di Eropa Tahun 2025

Perseroan tidak hanya menawarkan produk berkualitas tetapi juga aktif berkontribusi dalam keberlanjutan lingkungan dan sosial.

Misalnya dalam penanganan kemasan plastik, dilansir berbagai sumber, setiap tahun Unilever Indonesia berhasil mengumpulkan dan memproses sampah plastik lebih banyak dari yang digunakan untuk menjual produknya.

Perusahaan ini juga terus berupaya memperbanyak titik isi ulang produknya yang saat ini tersedia di 817 lokasi wilayah  Jabodetabek dan Surabaya.

"Meski telah melewati berbagai tantangan seperti kondisi yang tidak menentu, persaingan ketat, serta kebutuhan konsumen yang terus berkembang, visi jangka panjang kami tetap tidak tergoyahkan. Kami percaya bahwa berbekal pengalaman, potensi masa depan, dan talenta terdepan, kami akan bangkit kembali, terus bertumbuh dan melaju bersama Indonesia,” ujarnya.

Analis Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, Unilever Indonesia mampu menjaga kinerja karena menjadi pemimpin pasar di berbagai segmen produk, seperti kebutuhan rumah tangga dan perawatan diri. Keberhasilan ini didorong oleh inovasi produk dan kampanye pemasaran yang juga efektif.

"Pendapatan Unilever memang relatif konsisten untuk top line maupun bottom line, karena ditopang membaiknya kinerja penjualan," ucap Nafan dalam keterangannya, Rabu (24/7).

Baca Juga: Unilever Dominasi Berbagai Kategori Pasar di Kantar Brand Footprint Indonesia 2024

Di sisi makro ekonomi, jika terjadi pelonggaran moneter, suku bunga dalam negeri yang stabil, juga semestinya akan ikut menaikkan permintaan konsumen domestik dan memiliki dampak positif ke Unilever.

"Unilever juga sudah menerapkan inovasi di berbagai produk, sehingga meningkatkan kinerja penjualan, alhasil memperbaiki sisi bottom line, di tengah sisi persaingan bisnis FMCG yang benar-benar ketat," ucapnya. 

Keunggulan lain Unilever, kata Nafan, tentu saja dari sisi variasi produk yang merata, dan juga berbagai pilihan produk yang mampu menjangkau semua segmentasi konsumen.

Selain itu, pemanfaatan platform e-commerce untuk menjangkau konsumen secara langsung juga dianggap sebagai langkah yang cerdas.

Komitmen Unilever terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan, termasuk penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan pengurangan jejak karbon, juga dinilai positif.

Diversifikasi produk telah dilakukan dengan sangat baik dan tentu saja faktor tata kelola perusahaan juga bagus didukung talenta-talenta terbaik  sehingga mampu menjaga kepercayaan konsumen dan bisnis secara berkelanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×