Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) akan melakukan stock split dengan rasio 1:5 pada 2 Januari 2020.
Analis BNI Sekuritas William Siregar mengatakan pasca stock split, saham UNVR masih akan menarik karena volume semakin meningkat. Hal ini disebabkan harga yang terjangkau oleh investor retail. Apalagi, secara historical, harga saham UNVR akan terapresiasi.
Baca Juga: Unilever Indonesia (UNVR) stock split di tahun baru, catat jadwalnya
Meski begitu, William menjelaskan secara bisnis, sektor bisnis di 2020 masih akan cukup menantang. Tentu saja ini akan memengaruhi UNVR. Secara makro, William melihat tantangan tersebut berasal dari inflasi yang akan lebih tinggi.
"Karena ada kenaikan BPJS, pemotongan subsidi listrik, kenaikan cukai rokok dan kenaikan jalan tol, jadi kita pikir konsumen akan menahan spending," jelas William kepada Kontan, Senin (23/12).
Baca Juga: Saham Industri Manufaktur Merosot, Begini Rekomendasi Analis premium
Selain itu, persaingan sektor barang konsumer juga terhitung cukup tinggi khususnya home personal care. Dus, William menyarankan UNVR untuk bisa meningkatkan biaya iklan untuk memperkenalkan produknya.
Meski cukup menantang, William menyebutkan masih ada sentimen positif untuk memitigasi risiko tersebut. Antara lain kenaikan upah minimum, anggaran Kementerian Sosial (Kemsos) dan adanya program keluarga harapan (PKH).
Baca Juga: Saham BBCA dan TPIA menjebol rekor baru di Liga Saham Big Cap Selasa (17/12)
Dus, William menyarankan hold untuk UNVR dengan target harga sebelum stock split Rp 43.000. "Kalau pasca stock split masih review," ujar dia.
Adapun, hari ini UNVR ditutup di level Rp 41.650 atau menguat 0,06%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News