kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turunnya Harga minyak dunia jadi angin segar bagi Chandra Asri (TPIA)


Selasa, 17 Maret 2020 / 17:16 WIB
Turunnya Harga minyak dunia jadi angin segar bagi Chandra Asri (TPIA)
ILUSTRASI. Sejumlah pekerja beraktifitas di area pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400 ribu ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP) di Cilegon, Banten, Selasa (18/6/2019). Seiring tingginya permintaan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga minyak dunia terus merosot. Hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun 11,2% ke level US$30,05 per barel.

Pun demikian dengan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April yang ikut melemah 9,6% menjadi US$28,70 per barel.

Sebagai emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) pun menganggap penurunan harga minyak ini membawa angin segar dari segi margin perusahaan.

Baca Juga: Pendapatan turun, laba Chandra Asri (TPIA) merosot 87% pada 2019

Direktur SDM & Urusan Korporat dan Sekretaris Perusahaan Chandra Asri, Suryandi mengatakan harga minyak mentah akan mempengaruhi harga bahan baku petrokimia, yakni naphtha. Sehingga, bila harga minyak turun maka harga naphtha pun akan turun.

“Kondisi ini (penurunan harga minyak) kami lihat akan membawa angin segar untuk industri petrokimia,” ujar Suryandi di Jakarta, hari ini (17/3).

Namun, pihaknya masih menghitung proyeksi dampak penurunan minyak ini terhadap kinerja TPIA. Sebab, tren penurunan harga minyak belum terjadi dalam jangka panjang.

Baca Juga: Simak rekomendasi teknikal ACES, TPIA, dan ASII untuk perdagangan Rabu (10/3)

“Tentu kami akan hitung untuk kuartal II dan seterusnya sampai akhir tahun sebab penurunan (harga minyak) ini baru terjadi kurang lebih dua mingguan belum sampai satu bulan,” sambung dia.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengamini bahwa penurunan harga minyak dunia bisa mendongkrak margin produk petrokimia TPIA.

“Namun, dalam segi untuk meningkatkan kinerjanya belum bisa dipastikan karena kondisi saat ini sedang kurang kondusif untuk meningkatkan pendapatan,” terang Sukarno kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Baca Juga: Menakar prospek BRPT dan TPIA di tengah anjloknya harga minyak dunia

Dia menilai, pelemahan harga minyak bisa terus terjadi sampai kasus penyebaran virus Corona (Covid19) mereda dan permintaan dari China dapat kembali pulih sediakala.

Harga minyak juga bisa naik ketika terciptanya kesepakatan untuk melakukan pemangkasan produksi di kalangan Negara-negara produsen minyak dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×