Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Investor diprediksi akan menyerbu lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (21/6). Lelang akan dipengaruhi oleh sentimen positif kepastian FOMC meeting yang menahan suku bunganya serta pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI rate.
Di sisi lain, referendum Inggris yang digelar Kamis (23/6) diprediksi akan menjadi sentimen negatif dalam lelang SUN.
"Sejauh ini, sentimen positif akan lebih unggul. Oleh sebab itu, tentu hal ini akan mendatangkan angin surga bagi investor," ujar Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus, Jumat (17/6).
Dia memprediksi pemerintah akan menyerap lelang di atas target indikatif. Pasalnya, pemangkasan serta defisit anggaran memicu pemerintah untuk menambah utang.
"Kombinasi FR0053 sebagai peredam volatilitas, dan FR0072 untuk memaksimalkan keuntungan diperkirakan akan menjadi primadona investor pada saat lelang nanti," tambah Nico.
Investment Specialist BNI Asset Management Akuntino Madhany mengatakan penurunan BI rate serta ditahannya Fed rate akan mengakibatkan permintaan yield rendah dari investor.
"Kalau arah yieldnya masih turun, banyak investor yang akan masuk lelang. Pasar sebelum lelang akan mengalami penurunan yield," ujar Akuntino.
Dalam lelang ini, pemerintah menargetkan bisa menggenggam dana hingga Rp 12 triliun hingga Rp 18 triliun.
Pemerintah menawarkan empat seri lawas. Antara lain, seri SPN12170302 (reopening) bertenor satu tahun dan akan jatuh tempo 2 Maret 2017. Kemudian, seri FR0053 (reopening)berjangka waktu lima tahun dan akan jatuh tempo 15 Juli 2021. Seri ini ditawarkan dengan tingkat kupon 8,25%.
Lalu, seri FR00073 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2031. Seri ini menawarkan kupon 8,75%. Serta, seri FR0072 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2036 dan menawarkan kupon 8,25%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News